Seminar Megalitik Kabupaten Lahat Menuju Warisan Dunia UNESCO Berlangsung Sukses

Foto-foto/Mario Andramartik

LAHAT – Seminar megalitik yang dihadiri Wakil Bupati Lahat Widia Ningsih, SH, MH dan beberapa Kepala OPD dan penggiat budaya, berlangsung sukses.

Peserta lain yang turut hadir adalah guru IPS/Sejarah SMP/MTs/SMA/SMK/MA, mahasiswa, siswa, TACB Kabupaten Lahat, Juru Pelihara, MSI Kabupaten Lahat, dan DKL.

Hadir sebagai pembicara seorang arkeolog-dosen UGM dan Pakar Warisan Dunia Dr. Daud Aris Tanudirjo, MA dan Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah VI Sumatera Selatan Kristanto Januardi, SS, MM.

“Seminar megalitik ini alhamdulillah tidak menggunakan dana APBD Kabupaten Lahat, tetapi dana Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia melalui BPK Wilayah VI Sumatera Selatan,” ujar Maryoto Ketua Lembaga Kebudayaan dan Pariwisata Panoramic of Lahat saat acara di Hotel Santika Lahat, Rabu (9/9/25).

Lebih lanjut Maryoto menjelaskan, megalitik Kabupaten Lahat telah diteliti sejak tahun 1849, mendapatkan rekor MURI sebagai megalitik terbanyak se Indonesia dan menurut buku Lonely Planet merupakan contoh megalitik terbaik se Indonesia.

Hal ini merupakan modal besar untuk menjadikan Warisan Dunia UNESCO.

“Namun demikian masih memerlukan waktu yang panjang untuk menjadi Warisan Dunia UNESCO kalau usulan dari pemerintah daerah tidak serius,” ujar Dr. Daud.

Begitu juga yang disampaikan Kepala BPK VI Sumatera Selatan Kristanto.

Menurutnya, peran serta masyarakat sangat diperlukan karena pemilik kebudayaan adalah masyarakat.

“Semoga harapan semua pihak untuk menjadikan megalitik Kabupaten Lahat menjadi Warisan Dunia UNESCO akan terwujud,” tegas Syaihul Azhar, SE, MM, selaku moderator seminar megalitik

Sementara itu, Wakil Bupati Lahat Widia Ningsih, SH, MH ketika menutup kegiatan Seminar Megalitik Kabupaten Lahat Menuju Warisan Dunia UNESCO memberikan pesan kepada peserta.

“Bukan hal yang mustahil bila megalitik Kabupaten Lahat menjadi Warisan Dunia UNESCO karena  kabupaten ini memiliki ribuan benda megalitik yang tersebar di beberapa kecamatan dan mendapatkan rekor MURI pada tahun 2012,” pungkasnya.

Penulis: Mario Andramartik

Related posts

Viral Penipuan Bakery Gluten Free DPR Minta BPOM Bertindak Cepat

Timnas Indonesia Masih Berjuang, Shin Tae-yong Dipecat Ulsan, 2 Dunia yang Berbeda

3,9 Juta Nelayan Masuk Miskin Ekstrem, DPR: Program KNMP Bisa Jadi Solusi