JAKARTA – Menjelang penyelenggaraan Road to Give 2025, rangkaian kegiatan 100 Celebrities Talk for Paralympic (100 CTFP) yang digagas Natalia Tjahja, pendiri Maria Monique Last Wish Foundation (MMLWF) yaitu 3 pesan cinta untuk atlit difabel sedunia, mencatat sejumlah momen bersejarah di tingkat dunia.
Pada 20 September 2025 di Singapura, Andrew Parsons, Presiden International Paralympic Committee (IPC), menerima kartu 100 CTFP dari Natalia Tjahja.
Dalam kartu tersebut terdapat tiga pesan pribadi Andrew Parsons yang kini menjadi motto bagi atlet difabel di 180 negara:
“There is strength in difference. Diversity is a fact, inclusion is a choice. The Paralympic Games is the most transformational sports event on Earth.”
“Saya senang bisa menyerahkan langsung kartu 100 CTFP kepada Andrew, yang di dalamnya berisi tiga pesan luar biasa darinya untuk para atlet difabel di seluruh dunia. Keesokan harinya, Andrew menghadiri IPC General Assembly di Seoul dan kembali terpilih menjadi Presiden IPC,” ujar Natalia.
Ia menambahkan, Andrew adalah sosok berhati baik bagi kita semua dan bagi para atlet difabel di seluruh dunia.
“Saya percaya Tuhan memilihnya untuk memimpin IPC selama tiga periode,” katanya.
Sebagai bentuk dukungannya terhadap dunia paralimpik, Natalia juga dikenal sebagai pencipta lagu anthem resmi untuk Asian Paralympic Committee dan ASEAN Para Sports Federation.
Ia bahkan sempat menawarkan untuk membuat anthem bagi International Paralympic Committee (IPC), namun organisasi tersebut telah memiliki anthem resminya.
Dukungan dari KOI dan Raja Sapta Oktohari
Peristiwa penting lainnya adalah kunjungan Natalia ke kantor Komite Olimpiade Indonesia (KOI), disambut langsung Raja Sapta Oktohari, Presiden KOI.
Dalam pertemuan itu, Raja Sapta menyatakan dukungannya terhadap gerakan 100 CTFP dengan memberikan tiga pesan penuh makna bagi atlet difabel di seluruh dunia.
“Disabled athletes are people with superhuman abilities that surpass those of ordinary humans. Like a glass half full, not half empty. No human is perfect, so they are always our inspiration.”
Natalia menyampaikan rasa terima kasihnya atas dukungan tersebut.
“Saya sangat senang atas support Bapak Raja Sapta Oktohari terhadap 100 CTFP, dan saya juga menerima boneka Paralympic dari beliau,” katanya.
Dan dalam kesempatan ini, legend Indonesia Richard Sambera juga bergabung dlm 100 CTFP.
Dukungan Internasional dan Kolaborasi Road to Give 2025
Natalia juga menyampaikan apresiasi kepada Marriott Worldwide Business Council Indonesia khususnya kepada Le Meredien Jakarta atas program amalnya, Road to Give 2025.
“Saya akan menyalurkan nya untuk para kaum difabel dan yang berpenyakit kronis di seluruh Indonesia” ujar Natalia.
Dukungan luar biasa datang pula dari Singapura. Leslie Lee, Sekretaris Jenderal National Paralympic Council of Singapore, datang langsung ke Jakarta untuk memberikan dukungan dan menjadi salah satu ikon Road to Give Jakarta.
Para ikon Road to Give 2025 yang juga merupakan tokoh olahraga dan inspirator akan memimpin barisan depan pada pembukaan resmi Road to Give 2025, yang akan berlangsung di Hotel Le Meridien Jakarta, pada 12 Oktober mendatang.
Deretan ikon Road to Give Jakarta antara lain:
Leslie Lee, Sarjono Sutrisno (Eksekutif Produser), Najwa Dewi Tanara & Rayhan Bremi (Influencer), Jadrianna Aletta Sutrisno (Co-Founder Rumah Inovasi & Retachar MMLWF), Jenny O (Women of the Year 2024 MMLWF), Sylvia Hendarto (Amazing Women 2024 MMLWF), Arif Badrudin (Al Enthusiast) dan Julius Wijaya (Pemimpin Naga Swara).
“Terima kasih kepada team Sevila International School, teman teman di Medan(Sebastian, Kian Peng, Karin Linggrid Koh) dan Restaurant Tip Top Medan dan teman-teman yang sudah support Road to Give 2025″ ujar Natalia.
Menutup wawancara, Natalia menyampaikan ajakannya kepada masyarakat ibu kota.
“Saya menghimbau warga DKI Jakarta untuk ikut serta dalam acara ini dan terima kasih Tuhan,” pungkasnya.