SIMALUNGUN – Masyarakat Kabupaten Simalungun, Sumut mendesak Presiden Joko Widodo dan Menteri BUMN Erick Tohir mencopot seluruh direksi PTPN IV karena dinilai tidak menghargai masyarakat setempat.
Ketua DPP Komite Nasional Pemuda Simalungun (KNPSI) Jan Wiserdo Saragih, Minggu (19/6/22) mengatakan, masyarakat Simalungun sangat terluka dan merasa tidak dianggap ada terkait konversi teh ke tanaman kelapa sawit yang dilakukan di kebun Bah Butong, Kecamatan Sidamanik oleh PTPN IV.
Konversi teh di kebun Sidamanik, menurutnya akan berdampak pada hilangnya gambar tanaman teh pada lambang Kabupaten Simalungun.
“Jika kebun teh dihilangkan oleh PTPN IV dari kebun Sidamanik, maka gambar tanaman teh yang terdapat pada logo Kabupaten Simalungun akan hilang dan itu merupakan pelecehan dan tidak menghargai masyarakat,” ujar Wiserdo.
Dia mengingatkan, PTPN IV tidak seenaknya berbuat meski perkebunan dikelola oleh perusahaan pemerintah.
Namun, masyarakat sekitar perusahaan jangan sampai dianggap tidak ada, dengan seenaknya membuat kebijakan untuk kepentingan perusahaan semata.
Terkait protes warga terhadap kebijakan konversi teh ke tanaman kelapa sawit KNPSI mendesak Presiden Jokowi dan Menteri BUMN untkuk mencopot direksi PTPN IV yang dituding mengabaikan keberadaan masyarakat dan pemerintah daerah.
Pihak PTPN IV yang dikonfirmasi via pesan Whats App (WA) berulang kali melalui sekretariat perusahaan Riza Fahlevi Naim terkait konversi teh ke tanaman kelapa sawit di kebun Sidamanik tidak memberikan tanggapan. (ricky fh)
