PANGANDARAN – Informasi hoaks masih menjadi persoalan besar di negeri ini. Bahkan tak jarang informasi palsu ini kerap menimbulkan opini publik yang dapat membahayakan kehidupan sosial.
Pelajar sekolah menengah atas dan sederajat merupakan generasi yang aktif bermedia sosial dan berpotensi terpapar informasi hoaks.
Bahkan saat ini, informasi hoaks dibuat dengan cara canggih yaitu dengan menggunakan artificial intellegence atau AI.
Sebagai bentuk edukasi, tim dosen Digital Public Relations Telkom University mengadakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan tema “Pendampingan Pelatihan Mengenali Informasi Hoaks yang Menggunakan Teknologi AI” dengan sasaran siswa Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Pangandaran, pada 14 Oktober 2025.
Menurut ketua tim, Dr. Tita Melia Milyane, kegiatan itu dilaksanakan mengingat semakin banyaknya informasi hoaks yang menggunakan teknologi AI dan memiliki dampak yang sangat merugikan masyarakat.
Dampak tersebut bisa berupa mendeskriditkan pihak/kelompok tertentu, menimbulkan keresahan dan ketakutan atau bahkan bisa memecah belah publik.
“Hal ini tentu perlu dijaga, mengingat Indonesia memiliki keragaman budaya yang sangat besar,” ujar Tita.
Sejalan dengan hal tersebut, Kepala sekolah MAN 1 Pangandaran Drs. H. Maman Suherman menyatakan, pemahaman tentang informasi hoaks sangat penting bagi para pelajar supaya dapat terhindar dari efek negatif, dan menjadi generasi yang literat.
Sementara itu, anggota tim pengabdian masyarakat, Dr. Razie Razak, menegaskan bahwa kegiatan ini diharapkan mampu meningkatkan pemahaman pelajar dan kewaspadaan akan informasi hoaks dan dapat menularkan pengetahaunnya kepada lingkungan sekitar.
Kegiatan ini diikuti oleh sekitar 40 siswa MAN 1 Pangandaran dan dilaksanakan selama kurang lebih 180 menit, diawali dengan pre test, paparan materi dan diakhiri dengan tanya jawab.