Mendekati bulan Ramadhan, biasanya akan terjadi penurunan minat pendonor darah akibat banyak umat muslim yang menjalankan ibadah puasa. Hal ini tentu menyebabkan stok darah menjadi berkurang sedangkan permintaan darah akan terus ada.
Untuk menyikapi hal tersebut, maka Komunitas Sahabat Donor Darah (KSDD) mengadakan acara Aksi Nyata Donor Darah (ANDD) serempak dibeberapa tempat sekaligus. Tujuannya adalah untuk mengantisipasi dan meningkatkan kesadaran orang-orang akan pentingnya donor darah. Selain itu, kegiatan ini juga dimaksudkan untuk menyadarkan kembali masyarakat bahwa saat ini kita ada di masa krisis darah terparah selama 40 tahun terakhir.
Aksi Nyata Donor Darah (ANDD) ini diadakan pada Minggu (4/4/21) di PMI Kramat, Jl. Kramat no 47, Senen, Jakarta Pusat dan di PMI Jakarta Selatan. Acara yang berlangsung dari jam 09.00 sampai 12.00 wib ini cukup banyak diminati oleh calon pendonor darah. Terdapat 75 orang calon pendonor yang mendaftar.
“Jika dibanding event sebelumnya, jumlah partisipan sedikit berkurang. Mungkin karena long weekend sehingga banyak masyarakat yang berlibur keluar kota dan juga mendekati bulan puasa biasanya masyarakat secara kultural silahturahmi keluarga dan ziarah, ” kata Yulia Maretha, wakil ketua ANDD komunitas sahabat donor darah.

Yulia Mareta
Perempuan yang akrab disapa Retha ini juga menginfokan jika pada event sebelumnya jumlah kantong (labu) donor darah yang berhasil dikumpulkan mencapai 122 kantong. Maka di event kali ini 75 calon pendonor yang lolos mendonorkan darahnya hanya 40 orang .
Calon pendonor yang tidak diperbolehkan mendonor biasa terkendala syarat umum seperti HB yang rendah, tensi darah dan ada riwayat medis. Retha juga memberitahukan tips meningkatkan kebugaran sehingga bisa masuk kriteria pendonor sehat.
Ia menjelaskan jika calon pendonor darah sebaiknya mempersiapkan diri dengan cara tidur atau istirahat cukup sebelum berdonor, memantau asupan air putih, dan tidak merokok serta mengkonsumsi obat setidaknya 12 jam sebelum berdonor. Untuk menaikkan HB darah bisa dibantu dengan mengkonsumsi telur ayam kampung dan jangan melewatkan sarapan lengkap terlebih dahulu. Hal ini bisa menjadi cara yang jitu untuk membooster HB.
Calon pendonor darah yang datang umumnya berusia 25 tahun sampai 55 tahun. Jarang ada yang mendaftar di usia awal pendonor (17 tahun). Kemungkinan besar hal ini dipengaruhi oleh rasa takut, ditambah kondisi sedang pandemi seperti ini.
“Rasa takut ini ada dua. Umumnya takut terhadap jarum suntik dimana jarum untuk pengambilan donor darah memang relatif lebih besar ukurannya mirip dengan jarum untuk karung beras. Lalu rasa takut yang umum berkaitan dengan keamanan berdonor di masa pandemic covid 19. Tapi jangan khawatir, penerapan protokol pencegahan penyebaran covid 19 pasti diterapkan. Para calon pendonor nantinya akan dibantu oleh para relawan terlatih untuk memastikan diterapkan protokol anti covid 19 secara tertib,” ungkap Retha.
Para calon pendonor yang datang akan disambut oleh para relawan dan diperiksa suhu tubuhnya terlebih dahulu. Suhu tubuh normal adalah 36,5 – 37,5 derajat Celsius. Apabila didapati calon pendonor dengan suhu tubuh 37,5 derajat Celsius maka disarankan untuk menunda donor. Langkah selanjutnya, Calon pendonor diminta untuk membersihkan tangan, karena lokasi pengambilan donor darah dilantai 5 gedung PMI Kramat yang terfasilitasi toilet, maka calon pendonor diminta untuk cuci tangan.
Selanjutnya, calon pendonor diminta untuk mengisi form self assessment. Lulu, Tika serta relawan lainnya dari KSDD sudah menyiapkan formulir yang berasal dari PMI yang berisi permintaan berkaitan dengan data pribadi juga sejumlah pertanyaan tentang riwayat dan kondisi berkenaan dengan kesehatan dan gaya hidup. Pengisian formulir di lakukan dengan jarak aman tidak berdekatan. Saat mengisi formulir ini dihimbau untuk menjawab secara jujur dan akan di cross chek kembali oleh petugas kesehatan didalam ruangan.
Cek ulang dilakukan untuk memastikan syarat lolos calon pendonor. Di meja pertama, calon pendonor akan di lukai sedikit salah satu ujung jarinya dengan menggunakan lancing device (pulpen jarum) oleh petugas kesehatan. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan sample darah guna menentukan jenis darah, rhesus dan kadar HB.
Apabila lolos di kadar HB, maka akan diperiksa kembali oleh dokter yang bertanggung jawab. Pemeriksaan dimulai dengan mengukur tensi darah dan tanya jawab seputar data yang sudah diisi di formulis penilaian diri. Diharapkan kejujuran dari calon pendonor untuk kebaikkan di calon pendonor itu sendiri maupun penerima donor.
Apabila semua syarat sudah terpenuhi, maka calon pendonor dipersilahkan menuju dipan untuk berbaring bersiap diambil darahnya. Untuk pengambilah darah semua/umum (whole blood) berkisar antara 15-20 menit. Berbeda dengan donor darah apheresis (trombosit) yang bisa memakan waktu kurang lebih 1 jam dan biasanya dilakukan dalam ruangan tertentu karena membutuhkan alat khusus. Sekali pengambilan darah biasa 250 cc – 450 cc per kantong (labu) darah.
Rasa sakit tertusuk jarum sangat minimal, karena petugas kesehatan merupakan ahli yang terampil dalam tehnik mengambil darah sehingga tidak semenakutkan dengan dibayangkan. Hampir semua pendonor merasakan nyaman tidak ada keluhan. Hal ini sebagian besar disebabkan karena jejaring komunitas Sahabat donor darah sudah menginformasikan dan mengedukasi dengan maksimal. Rasa mual dan pusing bisa terjadi umumnya pada pendonor mula. Stressor utama adalah rasa takut atau deg-degan ketika akan di ambil darahnya.
Menariknya, terlihat seorang relawan yang usianya sudah paruh baya namun masih memiliki semangat tinggi. Lelaki bernama Yan Goan ini merupakan relawan senior dan merupakan pendonor darah aktif. Terhitung ia sudah 65 kali melakukan donor darah.

Yan Goan
“Awal rutin berdonor darah karena anak saya sakit sampai dirawat kemudian membutuhkan donor darah trombosit. Waktu itu saya sulit sekali menemukan pendonor darah. Semenjak itu saya semangat untuk rutin melakukan donor darah. Banyak manfaat yang saya rasakan semenjak berdonor darah. Selain badan lebih sehat, saya juga merasa sukacita karena bisa berbagi. Hal ini juga yang membuat saya jadi relawan aktif di Komunitas Sahabat Donor Darah sejak bulan Oktober 2020. Saya liat di sosmed dan langsung mendaftar melalui WA Grup KSDD,” tutur lelaki berusia 56 tahun ini.
Lain kisah dengan seorang pendonor berusia 17 tahun bernama Ardel bayu Adityo. Sehabis mendonor, Ardel tidak merasakan keluhan dan kendala apapun. Ia bahkan mengaku merasa senang dan akan kembali melakukan donor darah sesuai dengan himbauan KSDD yakni 61 hari.

Ardel dan Novi, mamanya
Komunitas Sahabat Donor Darah juga rutin memberikan edukasi seputar masalah donor darah yang bisa dipantau melalui akun ig @sahabatdonordarah ataupun WA/Telegram group. Misalnya saja edukasi tentang manfaat rutin berdonor darah. Bukan hanya berdampak positif bagi si penerima, aksi donor darah juga sangat bermanfaat bagi pendonor, terutama laki-laki. Pasalnya, berbeda dengan perempuan yang memiliki siklus menstruasi, laki-laki sangat dianjurkan rutin melakukan donor darah untuk mengurangi resiko berbagai penyakit.

Evaluasi selalu dilakukan selepas acara untuk menambah kekompakan tim
Jangan ketinggalan, Komunitas Sahabat Donor Darah akan mengadakan event selanjutnya hari Minggu, 11 april 2021 mendatang di 5 tempat sekaligus, yaitu PMI Jakarta Barat, PMI Jakarta Timur, PM Tangerang Kota, PMI Depok, PMI dan UTD Fatmawati. (sinse_novi)
1 comment
Informasi diatas sangat membantu untuk tetap sy bisa terus berdonor darah untuk kebaikan.. KSDD sangat luar biasa