PEMATANGSIANTAR – Sejumlah organisasi mahasiswa PMKRI, GMKI, IMM, HMI, GMNI, dan PMII, yang tergabung dalam Cipayung Plus mendesak pemerintah tidak lagi memperpanjang Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 4 di Pematangsiantar yang sudah satu bulan berlaku karena masyarakat sudah tidak tahan lagi.
Melalui siaran pers Cipayung Plus yang disampaikan Fauzan Azmi Hasibuan dari IMM, ada beberapa pertimbangan pemerintah diminta tidak memperpanjang PPKM level 4 di Pematangsiantar.
“Ada beberapa yang dapat dijadikan pemerintah tidak memperpanjang PPKM level 4 di Pematangsiantar, seperti jumlah kasus Covid-19 telah menurun. Kota Pematangsiantar tidak lagi berada di zona merah dan masyarakat sudah tidak tahan atau idak sanggup lagi dengan kebijakan tersebut. Hal itu dapat kita buktikan dengan adanya gelombang aksi dari masyarakat,” ujar Fauzan, Minggu (5/9/21).
Fauzan menambahkan, PPKM level 4 juga sudah mematikan sumber penghidupan sejumlah pekerja yang selama ini menggantungkan hidup dari pendapatan harian seperti petugas parkir, sopir angkot dan pedagang pasar tradisional.
Jika sampai PPKM diperpanjang lagi, kata Fauzan, masyarakat kecil akan kesulitan memenuhi kebutuhan hidupnya.
Pemerintah, diharapkan Cipayung Plus lebih arif membuat kebijakan terkait penanggulangan Covid-19 sehingga tidak berdampak negatif terhadap perekonomian masyarakat.
“Cipayung Plus sudah melakukan beberapa kali menyampaikan protes terkait penerapan PPKM level 4 di Pematangsiantar yang tidak mempertimbangkan dampak negatifnya terhadap kehidupan masyarakat kecil, dan jika pemerintah memperpanjang PPKM dikhawatirkan gelombang aksi masyarakat yang lebih besar akan terjadi,” ujar Fauzan.
Kelompok Cipayung Plus juga meminta agar pemerintah lebih serius lagi dalam penanganan pandemi Covid-19 dan mendorong pemerintah agar mempercepat vaksinasi di Kota Pematangsiantar.
“Segerakan vaksinasi massal ataupun vaksinasi gotong royong bekerjasama dengan perusahaan-perusahaan lokal karena hingga kini jumlah masyarakat yang sudah divaksin masih jauh dari yang diharapkan,” tandasnya. (rfh)