Industri musik Indonesia mengalami transformasi revolusioner dalam beberapa dekade terakhir. Para pemain lama umumnya gagap dengan dunia baru, khususnya platform musik digital.
Produser musik ‘fisik’ yang merilis karya melalui kaset dan disk (VCD dan DVD) banyak tutup. Mereka yang menanggung untung dari era ring back tone (RBT), hilang dari peredaran.
Namun, tidak demikian dengan Agi Sugiyanto, promotor musik panggung yang menangguk untung dari RBT dan kini melesat di industri musik digital, khususnya Youtube.
Uniknya, Agi Sugiyanto tak berlatar belakang musik, melainkan jurnalis. Dia pernah menjadi reporter Warta Kota, koran kota Kompas Gramedia Grup.
Agi, panggilan akrabnya, kini menjadi sosok wartawan yang sukses sebagai pengusaha di bisnis musik, label rekaman musik dan YouTuber handal yang kini mengembangkan sayap bisnisnya di manufacturing, distributor produk minuman kesehatan dan bisnis restoran dan coffee roaster.
Selain sukses di musik digital, dia merupakan sosok di balik sukses para artis dan penyanyi. Sebut diantaranya Trio Macan, Dara Ayu, Maulana Ardiansyah, dan lainnya.
Di balik penampilannya yang cenderung pendiam, pribadi yang ramah, friendly, bersahaja, tapi bertangan dingin dan pekerja keras.
Ditemui di sela-sela produksi konten musik dalam kemasan live performence di sebuah cafe di Cibubur, Rabu (4/1/22) malam, dia terlihat sibuk mengarahkan para artis, pengiring dan penonton yang hadir. Padahal dia owner, pemilik sejumlah label musik di bawah holding Proaktif Musik.
“Untuk konsep dan strategi, saya memang terjun langsung. Memastikan konsep itu benar-benar sesuai yang diharapkan,” kata produser kelahiran Boyolali, Jawa Tengah, 7 Juli 1965 yang rajin mengulik trend mutakhir dari daerah ini.
Malam itu menampilkan Maulana Ardiansyah, Dara Ayu, Ochi Alvira lvira dan tamu special Fajar Sadboy.
Agi tampak sibuk mengatur dan mengarahkan penyanyi sebelum tampil dan recording. Penonton pun dilibatkan sebagai bagian dari unsur penting.
“Dalam konsep recording live performence, unsur penting adalah membiarkan pertunjukan itu berlangsung natural,” katanya.
Terbukti, banyak karya Agi yang tercipta dan trending di platform digital, terutama channel Youtube.
Seperti Maulana Ardiansyah dengan lagu Dermaga Biru dan Tiara, trending nomer 1 Youtube. Dara Ayu dengan lagu Care Bebek dan Satu Rasa Cinta masuk 10 besar trending Youtube musik.
Begitu juga Ochi Alvira dengan lagu Full Senyum pernah trending. Masih banyak lagi karya fenomenal yang tercipta lewat sentuhan Agi Sugiyanto.
“Bisnis kreatif itu harus dijalanin dengan hati, tanpa paksaan. Saya kadang tongkrongin proses produksi sampai dini hari untuk memastikan karya itu hasilnya bagus dan maksimal. Dan saya enjoy aja ngejalanin semuanya itu. Kita bikin asik-asik aja,” jawab Agi, menyebut rahasia di balik sukses bisnisnya.
Dia menyebutkan, sebuah karya kadang menjadi perbincangan publik bahkan menjadi viral kadang lahir dari proses kreatif yang sederhana, simpel.
Tapi dikerjakan dengan penuh suka cita bahkan mengalir seperti aliran ide ide kreatif. Sesuatu kadang nggak di duga-duga, menjadi karya fenomenal.
Dia mengambil contoh lagu-lagu hits, seperti iwak Peyek, Oplosan, Dermaga Biru dilahirkan dari sebuah proses kreatif yang tidak rumit.
“Dalam bisnis itu jangan dibikin rumit. Kita jalanin enjoy, tanpa beban. Mengalir, tapi tetap kita pikirkan, kita konsepin. Sesekali bikin terobosan, atau lompatan, tapi tetap berpijak pada proses. Dan yang lebih penting bisnis kreatif itu adalah kolaboratif,” tutur Agi.
Repostase: Rul/Buyil