PNOM PENH – Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia) menunjuk dua perwakilan Badan Arbitrase Indonesia Keolahragaan Indonesia (BAKI) sebagai arbiter SEA Games 2023 Kamboja.
Mereka adalah Mohamad Idwan Ganie dan Anangga Wardhana Roosdiono.
“Dua wakil kita di BAKI menjadi arbiter SEA Games. NOC Indonesia mendorong adanya majelis abritase, sehingga ada penyelesaian yang jelas apabila ada sengketa selama games times,” kata Ketua NOC Indonesia, Raja Sapta Oktohari, Jumat (5/5/23).
“Keduanya memiliki pengalaman menangani sengketa olahraga dan mereka adalah arbiter resmi yang terdaftar di CAS (Pengadilan Arbitrase Internasional),” lanjutnya.
Ganie menjabat sebagai Ketua BAKI, sementara Anangga wakilnya. Hanya mereka berdua yang menjadi representatif Indonesia di CAS.
Keduanya juga pernah bertugas sebagai tim ad hoc arbitase di Asian Games dan memiliki pengalaman menangani sengketa keolahragaan internasional.
“Kami tidak mau kejadian di SEA Games 2019 Manila terulang. Sebenarnya ada sengketa yang harus diselesaikan, dan kita telah mengajukan permohonan penyelesaian dengan pantas,” ujar Okto, sapaan karib Raja Sapta.
“Tetapi tak ada keputusannya sehingga atlet-atlet hoki kita saat itu tak boleh bertanding,” lanjutnya.
Ganie dan Anangga bertugas bersama empat arbiter, yaitu Lau Kok Keng (Singapore), Sattaya Arunthari (Thailand), Atinarth Pajakrit (Thailand), serta pimpinan Dato M Rajasekaran (Malaysia).
Mereka resmi bertugas sebagai Tim Ad Hoc Arbitrase SEA Games setelah disahkan dalam Federasi Games Asia Tenggara (SEAGF) Meeting, Kamis (04/05).
Tim Ad Hoc Arbitrase SEA Games akan bertanggung jawab memastikan bahwa semua pertandingan berlangsung dengan adil dan sesuai dengan aturan serta etika olahraga yang berlaku.
“Kami ingin menertibkan SEA Games, sehingga multievent solidaritas negara ASEAN ini dapat menjadi tangga menuju Asian Games dan Olimpiade. Jadi rules-nya juga sudah harus mulai jelas,” ujar Okto.
Sementara itu, BAKI berterima kasih atas kepercayaan yang diberikan NOC Indonesia. BAKI merupakan badan arbitrase olahraga independen di Indonesia yang terafiliasi dengan CAS.
“Menjadi arbiter di SEA Games adalah pengalaman yang luar biasa dan dapat memberikan banyak kebanggaan,” ungkap Ganie.
“Kami memiliki tanggung jawab yang besar dalam memastikan bahwa semua peserta berkompetisi dengan adil dan sesuai dengan aturan yang berlaku,” jelasnya.
“Kami ucapkan terima kasih kepada NOC Indonesia yang telah mempercayakan kami tugas ini kepada kami,” kata Ganie lagi.
SEA Games Kamboja merupakan edisi ke-32. Ini adalah kali pertama Kamboja menjadi tuan rumah pesta (multievent) olahraga solidaritas negara kawasan ASEAN.