Kehadiran musik yang dikemas ini adalah suatu kisah manusia yang mampu bangkit dari keterpurukan.
Berawal dari kisah penulisnya yang juga hanyut dalam kenyataan hidup sedih dan suka di sekitar masa di tahun 2005 yang sangat dekat dan melekat dengan lingkungan kecilnya di komplek Timah Depok sehingga terciptalah lirik dan aransemen musik sederhana dari Yoga dan Yori.
Keterpurukan jiwa kadang membuat kita lupa yang pada akhirnya menjadi sesal karena dibutakan oleh gemerlap dunia.
Ikhlas akan menerima apapun yang di takdirkan oleh-Nya dan mampu melanjutkan kehidupan yang baik itu yang dirasa oleh penulis saat itu.
Lagu ini sangat berarti dalam hidup penulis-pencipta lagu karena dapat merasakan syukur dan rasa cinta untuk semua kehidupan dunia dan semesta-Nya.
Hingga pada suatu saat sahabat penulis Erik Sungkawa sangat menyukai lagu ini, hingga pada suatu masa Erik ingin berbagi dengan penulis-pencipta di dalam lagu ini dengan merekam suaranya sendiri di lagu ini.
Lima hari sebelum Allah SWT memanggilnya, Erik Sungkawa kembali kepada-Nya di bulan Desember 2021.
Kami para sahabat sangat mengenal dan kehilangan sosok ketulusan dari Erik Sungkawa sehingga Putra (kakak almarhum Erik) Karisk Dead Squad, Ray Syarif ILP, Hatta Arisatya ILP dan sahabat musik yang ikut menyumbangkan sentuhan bermusiknya di lagu yang kita dedikasikan untuk Erik Sungkawa dalam konsep Band Sungkawa.