JAKARTA – Wakil Ketua Komisi X DPR RI Lalu Hadrian Irfani memberikan perhatian serius terhadap ajang MotoGP Mandalika.
Dia mengajukan enam usulan strategis agar MotoGP memberi dampak berkelanjutan bagi masyarakat Lombok.
Ia akan memperjuangkan usulan tersebut melalui DPR.
Usulan yang pertama, Lalu Hadrian menyerukan agar pemerintah pusat mengeluarkan Instruksi Presiden (Inpres) khusus MotoGP, sebagaimana pernah dilakukan untuk percepatan sepak bola nasional.
“Sepak bola sudah punya Inpres, MotoGP juga pantas. Karena Mandalika adalah wajah Indonesia di mata dunia,” katanya.
“Tanpa dukungan negara, sulit bagi event sebesar ini untuk memberi manfaat maksimal bagi rakyat,” tegasnya lagi.
Lalu menekankan, Inpres khusus MotoGP bukan hanya soal anggaran, tetapi juga bentuk pengakuan negara bahwa sport tourism adalah salah satu jalan strategis untuk membangun ekonomi daerah.
“Dengan Inpres, semua kementerian dan lembaga bisa bergerak terpadu. Dukungan infrastruktur, promosi, hingga pembiayaan bisa terjamin,” katanya.
“MotoGP bukan sekadar event internasional, tapi instrumen untuk mengangkat harkat masyarakat Lombok,” ungkapnya. lagi.
Kedua, Lalu mengusulkan agar pemerintah menyediakan kawasan khusus UMKM lokal yang menjadi bagian tetap dari ekosistem MotoGP, agar produk masyarakat Lombok bisa dipasarkan sepanjang tahun.
Ketiga, pemerintah diminta memberikan beasiswa dan program pelatihan mekanik, marshal, hospitality, dan manajemen event agar generasi muda Lombok bisa terlibat langsung.
Keempat, Lalu Ari mengusulkan untuk menjadikan MotoGP sebagai pintu promosi budaya melalui pertunjukan seni, pameran tenun, dan bazar kuliner khas Lombok sebelum balapan.
Kelima, mengusulkan konsep MotoGP ramah lingkungan, melibatkan komunitas lokal dalam pengelolaan sampah dan penghijauan kawasan Mandalika.
Keenam, Lalu Ari mengusulkan alokasi dana dari pendapatan MotoGP untuk pemberdayaan desa wisata dan peningkatan kapasitas pelaku pariwisata di NTB.
“Penyelenggaraan MotoGP setiap Oktober hanyalah puncak dari sebuah ekosistem besar. Saya tidak ingin MotoGP hanya jadi pesta tahunan,” tuturnya.
“MotoGP harus meninggalkan legacy. UMKM naik kelas, anak muda punya keterampilan baru, budaya Lombok mendunia, dan masyarakat merasakan kesejahteraan,” pungkasnya.
Seperti diketahui, Sirkuit Internasional Mandalika akan menjadi tuan rumah MotoGP Indonesia 2025 pada 3–5 Oktober 2025.
Ajang ini diprediksi menyedot perhatian jutaan penonton global sekaligus mengukuhkan Indonesia sebagai destinasi sport.