JAKARTA — Anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi PKB Muhammad Hilman Mufidi mengapresiasi pernyataan Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM) Abdul Muhaimin Iskandar, pemerintah menyiapkan Rp12 triliun untuk program beasiswa dan pelatihan bagi lulusan SMA/SMK sederajat yang ingin bekerja di luar negeri.
Menurut Gus Hilman, kebijakan tersebut merupakan langkah strategis dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia, khususnya generasi muda yang ingin berkarier di luar negeri.
“Program beasiswa dan pelatihan ini sangat penting. Dengan adanya pelatihan yang terarah, para calon pekerja Indonesia akan memiliki bekal keterampilan, pengetahuan, dan mental yang cukup sehingga mampu bersaing di pasar kerja internasional,” ujar Gus Hilman, Kamis (6/11/25).
Anggota Komisi X yang membidangi pendidikan dan kebudayaan itu juga menilai bahwa program tersebut sejalan dengan semangat link and match antara dunia pendidikan dan dunia kerja.
“Selama ini banyak lulusan SMA dan SMK yang belum siap kerja karena kurangnya pelatihan praktis,” katanya.
“Dengan adanya program ini, lulusan kita bisa mendapatkan sertifikasi dan kompetensi sesuai standar global,” tambahnya.
Lebih lanjut, Gus Hilman menegaskan pentingnya kolaborasi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, lembaga pendidikan, dan dunia industri untuk memastikan pelaksanaan program tersebut berjalan efektif.
“Saya berharap implementasi program ini dilakukan secara transparan dan merata, agar peluang ini benar-benar dirasakan oleh anak-anak muda dari berbagai daerah, termasuk di pelosok,” katanya.
Gus Hilman juga menyoroti potensi besar tenaga kerja Indonesia di luar negeri jika dibekali dengan pelatihan yang memadai.
“Kita tidak hanya mengirim pekerja, tetapi duta bangsa yang membawa nama baik Indonesia. Karena itu, peningkatan kualitas harus menjadi prioritas,” tegasnya.
Program beasiswa dan pelatihan bagi lulusan SMA/SMK ini diharapkan dapat menjadi jembatan bagi generasi muda Indonesia untuk memperoleh kesempatan kerja yang lebih baik di luar negeri sekaligus meningkatkan daya saing tenaga kerja Indonesia di kancah global.
