Home Berita 2 Anggota TNI Diduga Jual Amunisi ke KKB, Komisi I DPR: Harus Ditindak Tegas

2 Anggota TNI Diduga Jual Amunisi ke KKB, Komisi I DPR: Harus Ditindak Tegas

by Slyika

JAKARTA — Anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Syamsu Rizal, akrab disapa Deng Ical, merespon keras terkait dugaan keterlibatan dua anggota TNI menjual amunisi kepada Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Puncak Jaya, Papua.

Menurut Deng Ical, kasus ini sangat serius karena menyangkut keamanan negara dan keselamatan masyarakat.

Amunisi yang seharusnya digunakan untuk menjaga kedaulatan bangsa justru diduga dijual kepada pihak yang selama ini menjadi ancaman nyata bagi rakyat Papua maupun aparat keamanan.

“Kalau benar ada anggota TNI yang terlibat menjual amunisi kepada KKB, itu adalah pengkhianatan terhadap negara. Tidak ada kompromi untuk tindakan seperti ini. Saya mendesak TNI segera melakukan investigasi menyeluruh, memeriksa secara detail, dan jika terbukti, oknum tersebut harus dihukum berat,” tegas Deng Ical dalam keterangan pers, Rabu (1/10/25).

Dia menambahkan, kejahatan semacam itu tidak hanya melanggar hukum militer, tetapi juga mencederai rasa keadilan masyarakat serta merusak citra TNI sebagai penjaga kedaulatan bangsa.

Ia menekankan, penindakan tegas adalah satu-satunya jalan untuk menunjukkan keseriusan TNI dalam menjaga integritas dan disiplin internal.

“Kita semua tahu KKB telah banyak menimbulkan korban, baik dari kalangan masyarakat sipil maupun aparat keamanan,” katanya.

“Jangan sampai ada oknum yang justru memperkuat posisi KKB dengan cara-cara kotor. Jika terbukti, hukumannya harus maksimal agar menjadi efek jera bagi siapa pun yang berniat melakukan hal serupa,” ujarnya lagi.

Selain mendesak adanya proses hukum yang transparan, Deng Ical juga meminta TNI memperketat mekanisme pengawasan internal, terutama dalam distribusi senjata dan amunisi di wilayah konflik.

Ia menilai, lemahnya kontrol dapat menjadi pintu masuk bagi oknum tidak bertanggung jawab untuk menyalahgunakan kewenangan mereka.

“Pengawasan harus diperketat, rantai distribusi amunisi harus jelas dan terkontrol. TNI adalah benteng pertahanan rakyat. Jika ada oknum yang bermain di dalam, maka benteng itu bisa runtuh dari dalam. Itu yang harus dicegah bersama-sama,” tegasnya.

Sebagai anggota Komisi I DPR RI yang membidangi pertahanan, intelijen, dan keamanan, Deng Ical menegaskan bahwa pihaknya akan terus mengawasi perkembangan kasus ini.

DPR, kata dia, berkepentingan memastikan agar institusi pertahanan negara tetap bersih, solid, dan profesional.

Deng Ical juga menyampaikan harapannya agar kasus ini dapat segera dituntaskan demi memulihkan kepercayaan publik.

Ia menegaskan, tindakan cepat dan transparan akan menjadi bukti nyata bahwa TNI tidak memberi ruang bagi oknum yang berkhianat.

“Jangan ada yang main-main dengan kedaulatan bangsa. Ini menyangkut harga diri negara,” jelasnya.

“Kita harus serius memberantas KKB dan pada saat yang sama menutup semua peluang bocornya dukungan dari dalam. Itu artinya, TNI harus bersih, tegas, dan tanpa kompromi,” tutur Deng Ical.

You may also like

Leave a Comment