Home Berita Edukasi Masyarakat Mengenai Pentingnya Kasus Stunting, Yayasan Kesehatan Perempuan Fokus Pada Kesejahteraan Ibu Hamil

Edukasi Masyarakat Mengenai Pentingnya Kasus Stunting, Yayasan Kesehatan Perempuan Fokus Pada Kesejahteraan Ibu Hamil

by Slyika

Akibat pandemi, lebih dari 86% program stunting terhenti. Sedangkan angka kasus stunting yang terjadi di Indonesia semakin meningkat. Kurangnya pengetahuan dan kepedulian masyarakat mengenai bahaya stunting membuat masalah ini tak kunjung teratasi. Apalagi masih banyak pihak yang mengabaikan masalah gizi seimbang dan kebersihan yang sebetulnya menjadi kontributor penyebab stunting.

Untuk menyikapi hal tersebut, maka Yayasan Kesehatan Perempuan mencanangkan sebuah inisiatif publik bertajuk Gerakan Nasional #IndonesiaBebasStunting 2030. Tak sendirian, lembaga nirlaba ini turut berkolaborasi dengan Yayasan1000 Days Fund atau Yayasan Seribu Cita Bangsa serta Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).

Menurut Direktur Eksekutif Yayasan Kesehatan Perempuan, Nanda Dwinta Sari, untuk membereskan masalah stunting maka harus fokus kepada sumbernya dulu, yakni Kesejahteraan dan kesehatan perempuan harus menjadi prioritas utama.

“Isu kesehatan perempuan sifatnya tidak tunggal tetapi kompleks sehingga kami perlu memberikan edukasi kepada masyarakat untuk menyadari jika sebetulnya banyak persoalan yang menyebabkan timbulnya stunting. Walaupun perempuan khususnya ibu hamil memiliki peranan utama tetapi adanya keterlibatan dan kepedulian dari pihak laki-laki sebagai suami dan kepala keluarga juga tak kalah pentingnya. Kesejahteraan perempuan harus diperhatikan. Misalnya, selama hamil apakah si ibu sudah memakan makanan bergizi,” jelas Nanda saat ditemui dalam acara jumpa pers Gerakan Nasional #Indonesia Bebas Stunting 2030, Kamis (8/4/2021) di Penang Bistro.

Nanda Dwinta Sari, saat ditemui di acara Press Conference Gerakan Nasional #IndonesiaBebasStunting2030

Untuk menekan angka stunting maka pemberian informasi yang sifatnya mengedukasi sangat penting dilakukan. Apalagi mengingat masih banyak yang tidak tau sama sekali mengenai stunting.

“Saat ini banyak informasi simpang siur beredar di masyarakat yang belum tentu diketahui kebenarannya. Untuk itu kami berusaha menyediakan informasi selengkapnya mengenai stunting yang bisa diakses dengan mudah di era digital seperti sekarang. Dengan adanya informasi yang lengkap dan komprehensif diharapkan pesan edukasi ini sampai ke berbagai kalangan masyarakat sehingga tingkat kesadaran dan kepedulian terhadap masalah stunting ini semakin terbangun,” tutur Nanda

Melalui gerakan #IndonesiaBebasStunting2030, diharapkan bisa menggalang dukungan, partisipasi dan aksi dari berbagai elemen masyarakat. Tak hanya Pemerintah saja, pihak swasta, organisasi masyarakat, komunitas dan individu baik di tingkat nasional maupun daerah yang ingin berpartisipasi dapat bergabung dalam wadah #1000MitraUntuk1000Hari, yakni program pendampingan dan intervensi stunting di tingkat keluarga dan ibu-ibu hamil di seluruh Indonesia selama 1000 hari. (slyika)

 

You may also like

Leave a Comment