Dikenal sebagai pribadi yang cerdas dan berprestasi membuat Prilly Latuconsina baru-baru ini didapuk menjadi Duta Generasi Berencana oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). Ia pun tampil sebagai pembicara membahas mengenai kasus stunting di Indonesia.
Menurut Prilly salah satu cara untuk menekan angka stunting di Indonesia yakni dengan memberikan edukasi dan pemahaman kepada semua perempuan betapa pentingnya melakukan perencanaan sebelum menikah. Hal ini tentu berkaitan dengan statemen Prilly yang belum lama ini menjadi sorotan.
Perempuan kelahiran 15 Oktober 1996 ini secara lantang mengungkapkan jika dirinya ogah buru-buru menikah apalagi hanya demi mengejar tren atau status sosial.
“Sah-sah aja sih kalau di sosmed banyak yang pakai hastag nikah muda dan sebagainya. Gak masalah kalau memang banyak yang mau nikah muda. Tapi buat aku, sebagai perempuan kita harus punya perencanaan yang matang. Menikah itu butuh banyak persiapan, mulai dari persiapan finansial, kesehatan dan yang terpenting kesiapan batin. Bagaimana diskusi dengan pasangan untuk mempersiapkan segala sesuatu ke depannya,” tutur Prilly.
Perempuan berusia 24 tahun ini menegaskan, baginya pernikahan bukan hanya sekedar memiliki suami, tinggal serumah lalu punya anak. Di balik itu semua ada tanggung jawab besar yang harus dipikul.
“Ketika menikah, kita harus mempersiapkan persyaratan apa saja sih yang harus dilakukan kalau mau punya anak, kapan waktu yang tepat untuk punya anak dan berapa jumlah anak yang diinginkan. Kalau pengetahuan kita seputar dunia kehamilan masih minim maka tanpa disadari banyak resiko yang akan ditanggung ibu dan bayinya. Contohnya saja masalah stunting,” ujar Prilly.
Ia juga berusaha untuk memberikan berbagai informasi yang bersifat edukasi kepada para penggemarnya melalui berbagai postingan di akun sosmednya.
“Sebetulnya tantangannya berat dan sensitif ya karena aku belum menikah dan punya anak. Tapi aku mau tunjukin ke followers dan sosmed bagi wanita muda yang mau menikah dan punya anak harus membuka pikiran ke hal yang lebih luas lagi karena menikah dan punya anak merupakan tanggung jawab yang besar,” pungkasnya. (slyika)
