PALEMBANG – Ketua KONI Sumsel Hendri Zainuddin langsung memberikan tanggapan terhadap aksi atlet PON Sumsel yang meminta-minta dana di lampu merah, Jumat (13/8/21).
Menurut Hendri apa yang dilakuan para atlet tersebut baru pertama terjadi di Indonesia dan menjadi sejarah, tetapi itu bukan mencerminkan sikap seorang patriot olahraga yang selalu berjuang untuk mengharumkan daerah atau negara.
“Meminta minta di jalan itu bukan seorang patriot olahraga. Sebenarnya apa yang harus di demokan, semua sudah terpenuhi. Biaya makan, dana latihan maupun yang lainnya semua sudah ter scedule dengan baik,” ujar Hendri.
Dikatakan Hendri, bahwa persoalan peralatan pertandingan olahraga itu juga masuk tahapan yang harus dipenuhi, tetapi semua butuh proses dan jangan ditunggangi dengan politisi sehingga ingin menjatuhkan seseorang, membikin malu seseorang.
“Tidak masalah seperti itu, karena kita akan malu bersama dan ini bukan sikap seorang patriot. Peralatan pertandingan itu sudah masuk tender minta bersabar karena masih ada waktu, pertandingan olahraga itu baru dimulai Oktober, kecuali pertandingan itu besok baru itu boleh diributkan,” jelasnya.
Ditegaskan Hendri, sebenarnya semua permasalahan itu bisa dikomunikasikan karena selama ini semua sudah terbuka dan tidak perlu memaksakan kehendak.
“Sejauh ini kita pengurus KONI sudah berbuat maksimal, hanya peralatan pertandingan tetapi itu baru dimulai tanggal 2 Oktober jadi diminta semua harus bersabar tidak perlu membuat malu orang,” jelasnya.
Hendri menuturkan, bahwa negara kita ini punya mekanisme dalam pencairan dana, kecuali dana ada yang ditahan oleh KONI, itu boleh melakukan demo.
Dikatakannya, Sumsel untuk PON ini mengirim 105 atlet dan itu terdari atlet berpeluang meraih medali dan tidak.
“Tetapi semua bisa dibiayai dengan baik. Kalau kita tidak bekerja maksimal, tentu saja atlet dikirim paling hanya 50 orang, tetapi ini semua kita biayai untuk pembinaan,” jelasnya. (noverta)