PALEMBANG – Sebanyak 54 anggota Pramuka Saka Bahari provinsi Sumatera Selatan mengikuti program Pelayaran Lingkaran Nusantara (Pelantara) ke-10 yang digelar Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Palembang di Kampung Bahari Nusantara Jakabaring.
Kepala Dinas Pembinaan Potensi Maritim Mabes TNI Angkatan Laut, Brigjen TNI (Mar) Markos mengatakan, program Pelantara tersebut sangat penting dalam pembinaan dan pengembangan saka bahari, khususnya membangun karakter maritim generasi muda.
“Ini upaya TNI AL dalam melaksanakan pemberdayaan pertahanan laut dengan cara melakukan pembinaan dan pengembangan saka bahari dalam kerangka pembangunan karakter bangsa,” ujar Markos usai membuka Pelantara 2021 di Palembang, Senin (27/9/2021).
Dijelaskan Markos, pelaksanaan program Pelantara tahun 2021 sedikit berbeda jika dibanding pada beberapa tahun sebelumnya. Hal ini terjadi karena Indonesia masih dilanda pandemi Covid-19.
“Kalau sebelumnya anggota saka bahari melakukan pelayaran menggunakan kapal perang TNI AL untuk menyinggahi sejumlah pulau terdepan, maka tahun ini hanya melaksanakan perkemahan dan pembinaan saja, karena saat ini masih pandemi,” jelasnya.
Selain di Palembang, kata Markos, pelaksanaan program Pelantara juga dilaksanakan di sejumlah wilayah, diantaranya Cirebon, Bangka Belitung, Tegal dan Manado. Program tersebut juga untuk meningkatkan wawasan kebangsaan dan kesadaran sebagai bangsa maritim.
“Diharapkan terwujudnya rasa kesadaran bela negara dan cinta tanah air, terwujudnya pengetahuan dan keterampilan tentang olahraga perairan, potensi laut dan pengolahan hasil laut, kesadaran sosial dan peduli pelestarian lingkungan hidup daerah pesisir, serta terwujudnya sikap disiplin,” jelasnya.
Sementara itu Danlanal Palembang, Kolonel Laut (P) Filda Malari mengatakan, keberadaan Kampung Bahari Nusantara di Palembang menjadi salah satu faktor terpilihnya pelaksanaan Pelantara 2021 di Palembang.
“Dengan adanya program Pelantara ini diharapkan menimbulkan rasa cinta pada maritim, apalagi Kota Palembang terkenal memiliki sungai Musi yang panjangnya mencapai 750 kilometer. Jadi, sayang sekali kalau hal ini tidak bisa menimbulkan kebanggaan sebagai bangsa maritim,” ucap Filda. (deansyah)
