Home Berita Transformasi Layanan Kesehatan, Gubernur Anies Luncurkan Rumah Sehat untuk Jakarta

Transformasi Layanan Kesehatan, Gubernur Anies Luncurkan Rumah Sehat untuk Jakarta

by Slyika

JAKARTA – Pandemi COVID-19 selama dua tahun ini mengakibatkan disrupsi terhadap sistem ketahanan kesehatan dan memberi berbagai tantangan berdampak pada pelayanan kesehatan. 

Hal tersebut mendorong Pemprov DKI Jakarta khususnya Dinas Kesehatan  mempercepat pelaksanaan Transformasi Layanan Kesehatan dengan pemanfaatan teknologi digital menuju layanan kesehatan masyarakat yang terintegrasi, aman, bermutu, dan efisien.

Salah satunya melalui perubahan dan pembaharuan fasilitas yang mampu meningkatkan kesehatan masyarakat. 

Hal ini tak sekadar diwujudkan dalam pembangunan infrastruktur, tetapi juga suatu bangunan yang mampu memberi makna sehingga warga yang hadir mampu mendapatkan pengalaman yang baik.

Pada titik inilah dimulai dengan penjenamaan (branding), menjadi  “Rumah Sehat untuk Jakarta”, yang kehadirannya memberi pesan kuat sekaligus ikhtiar besar untuk menghadirkan kesejahteraan sosial untuk semua masyarakat. 

Dengan penjenamaan Rumah Sehat untuk Jakarta harapannya dapat mengubah pola pikir masyarakat agar tidak hanya berkunjung di saat sakit, namun juga dalam rangka mempertahankan dan meningkatkan kualitas kesehatannya. Sehingga masyarakat menjadikan kesehatan sebagai tujuan dan cara hidup.

“Selama ini Rumah Sakit kita berorientasi pada kuratif dan rehabilitatif, sehingga orang datang karena sakit dan ingin sembuh. Datanglah ke rumah sakit untuk sembuh, padahal untuk sembuh harus sakit dulu. Nah di sisi lain pada pandemi kemarin kita menyaksikan pentingnya menjaga kesehatan. Karena itu Rumah Sehat ini perannya ditambah, yakni aspek promotif dan preventif,” ungkap Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pada peluncuran Penjenamaan Rumah Sehat untuk Jakarta di RSUD Cengkareng, Rabu (3/8/22).

Gubernur Anies berharap penjenamaan ini akan mengubah mindset masyarakat terhadap rumah sakit. 

Yang sebelumnya berorientasi dari sakit untuk sembuh, ketika diubah menjadi rumah untuk sehat akan menjadi sehat dan lebih sehat lagi melalui berbagai treatment.

“Jadi datang ke rumah sehat, untuk menjadi sehat dan lebih sehat. Mulai melakukan medical and mental health check up, vaksinasi dan imunisasi, dan berbagai kegiatan yang bersifat promotif preventif lainnya. Sehingga rumah sehat ini dirancang benar-benar membuat kita berorientasi pada hidup sehat, bukan sekadar berorientasi sembuh dari sakit,” paparnya.

“Dengan penjenamaan ini kami berharap masyarakat akan memandang rumah sehat dengan cara pandang berbeda. Apalagi dalam bahasa internasional rumah sakit diartikan sebagai hospital dari hospitality yakni keramahan. Harapannya melalui penjenamaan ini juga percakapan di rumah-rumah pun berbicara tentang sehat bukan sakit karena alam bawah sadar kita menggarisbawahi itu,” tuturnya. (abdul halim)

You may also like

Leave a Comment