TASIKMALAYA – Menjelang pelaksanaan Pilpres 2024, hingga saat ini belum ada calon presiden (capres) atau calon wakil presiden (cawapres) yang memiliki elektabilitas dominan.
Wakil Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid mengatakan, belum adanya capres atau cawapres yang memiliki elektabilitas di atas 30%, artinya belum ada yang bisa dikatakan calon sangat kuat.
”Hari ini yang muncul nama-nama di permukaan, capres tak ada yang dominan,” ujar Gus Jazil saat memberikan sambutan pada ada Ijtima’ Ulama se-Jawa Barat (Jabar) di Kota Tasikmalaya, Jabar, Sabtu (11/3/23).
“Maksimal masih di bawah 30 persen. Artinya nama-nama yang muncul belum terlalu kuat,” tuturnya lagi.
Dengan tidak adanya calon yang dominan, Gus Jazil optimistis PKB bisa mencalonkan ketua umumnya Abdul Muhaimin Iskandar (Gus Muhaimin) sebagai presiden pada Pilpres 2024.
”Saya sebagai Waketum Bidang Pemenangan Pemilu, saya lapor kepada para ulama se-Jabar bahwa PKB punya target triple S. Yakni pilpres, sukses legislatif, dan sukses pilkada,” katanya.
Menurutnya, tidak ada sedikitpun kata minder bagi PKB untuk mengusung Gus Muhaimin sebagai capres. Alasannya, Gus Muhaimin adalah sosok politikus yang komplit.
”Kita punya kader tangguh seperti Gus Muhaimin. Kita harus singsingkan lengan baju. Jangan takut hanya karena lawan punya uang. Kita punya lebih dari itu yakni sejarah dan kebenaran,” tuturnya.
“Gus Muhaimin lahir dari pesantren, cucunya Mbah Bisri Syansuri (salah satu pendiri Nahdlatul Ulama), kurang apa?,” katanya.
“Beliau lahir dan besar dari dunia aktivis sebagai ketum PB PMII, bukan seorang pedagang yang nanti akan dagang negara atau yang disebut oligarki. Bukan,” tegasnya lagi.
Sosok Pengalaman
Dikatakan Gus Jazil, Gus Muhaimin merupakan sosok yang memiliki pengalaman utuh di dalam politik.
”Tunjukkan kepada saya di Indonesia saat ini siapa yang tokoh yang memiliki pengalaman politik utuh seperti Gus Muhaimin? Bisa diadu. Beliau sudah menjadi wakil ketua DPR RI,” ungkapnya.
“Kemudian menjadi menteri, wakil ketua MPR, juga menjadi ketum partai yang bukan partai kecil. Lengkap,” katanya.
“PKB ini pernah terjadi masalah dan di bawah konsolidasi beliau, sekarang angkanya 10 persen, kenapa kita minder mencalonkan beliau sebagai capres,” katanya lagi.
Menurutnya, PKB adalah satu-satunya parpol yang dilahirkan oleh para ulama NU untuk kepentingan bangsa.
”NU melahirkan PKB untuk tujuan memberikan kemaslahatan bangsa, bukan menjadi kendaraan orang-orang yang punya uang atau punya kuasa. Tetapi untuk khidmat kepada bangsa dan negara,” tuturnya.
Wakil Ketua MPR RI ini bersyukur karena PKB sebagai alat perjuangan politik yang dilahirkan oleh para ulama NU, dari hari ke hari semakin menunjukkan manfaat dan maslahatnya untuk masyarakat dan bangsa.
”PKB tahun 98 hadir, tahun 1999 bisa punya presiden (Gus Dur). Kalau ingin melihat partai yang benar maka lihat dari pendirinya. Itu bisa kelihatan,” jelasnya.
“Para pendiri PKB adalah orang-orang yang muhlis yang ketika mendirikan PKB benar-benar untuk kepentingan bangsa dan negara,” tuturnya.
“PKB lahir untuk menata bangsa dan negara. Para pendirinya tidak punya kepentingan pribadi sedikitpun,” katanya lagi.
Hari ini, kata Gus Jazil, banyak partai baru lahir untuk tujuan tertentu pendidrinya.
”Kalau nggak percaya, lihat saja. Kalau saya sebut satu persatu nanti dikira fitnah maka sangat wajar PKB menyebut dirinya sebagai partai yang secara khittah tujuan adalah partai yang paling sesuai dengan cita-cita lahirnya NKRI dan cita-cita ulama,” katanya.