Home Berita Tak Ingin Jadi Wilayah Pengekspor Asap, Pemkab Muba Anggarkan Rp10 Miliar

Tak Ingin Jadi Wilayah Pengekspor Asap, Pemkab Muba Anggarkan Rp10 Miliar

by Slyika

MUBA – Pemkab Musi Banyuasin (Muba) menganggarkan dana APBD sebesar Rp10 miliar untuk mencegah wilayah tersebut dari potensi ancaman kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).

Pj Bupati Muba Apriyadi mengatakan, memasuki musim kemarau saat ini, pihaknya terus berkonsentrasi agar wilayahnya tidak menjadi pengekspor asap akibat karhutla.

“Fokus kita adalah menjaga agar Muba tidak menjadi daerah pengekspor asap,” ujar Apriyadi, Jumat (26/5/23).

“Apalagi minggu ini kita sudah masuk musim kemarau kering yang cukup panjang. Sehingga persiapan pencegahan dan penanganan harus ekstra,” lanjutnya.

Dalam upaya penanganan karhutla, lanjut Apriyadi, pihaknya juga berkoordinasi dengan semua pihak.

Tak hanya organisasi perangkat daerah saja, melainkan juga TNI, Polri, Manggala Agni dan sebagainya.

“Kami berharap agar tidak terjadi karhutla yang bisa mengganggu aktivitas dan kehidupan masyarakat,” tuturnya.

“Karenanya untuk anggaran pun sudah disiapkan. Di BPBD Muba saja sudah teralokasikan sekitar Rp5 miliar hingga Rp10 miliar,” jelasnya lagi.

Selain di BPBD, anggaran pencegahan dan penanganan karhutla di instansi lain juga sudah dialokasikan.

Anggaran tak hanya untuk persiapan saja, melainkan untuk memback up semua upaya pencegahan dan penanganan di lapangan selama musim kemarau tahun ini.

“Untuk mengantisipasi terjadinya karhutla, kami sudah persiapkan ratusan personil untuk penanganan karhutla,” ungkapnya.

“Lebih dari separuh kekuatan personil kami fokuskan ke daerah rawan yakni di Kecamatan Bayung Lencir,” jelasnya.

Laporan: Deansyah

 

You may also like

Leave a Comment