HANGZHOU – Terjawab sudah arti dari kalimat ada sesuatu yang menjadi penyebab lifter angkat besi senior Indonesia Eko Yuli Irawan gagal menyumbangkan medali di Asian Games 2022 Hangzhou.
Ternyata Eko, panggilan akrabnya, masih larut dalam duka saat tampil di ajang pesta olahraga empat tahunan negara Asia edisi ke-19 itu.
“Saya masih dalam suasana duka kehilangan mertua yang saya sayangi. Kan, tidak mungkin saya membuka semuanya kepada media yang mewawancarai usai tampil,” kata Eko yang dihubungi melalui WhatsApp, Minggu (1/10/23) malam.
Mertua Eko, H Supriadi meninggal dunia pada 25 September 2023. Eko sempat menghadiri pemakamannya pada 26 September 2023 siang dan malamnya langsung bertolak menuju Hangzhou, Cina.
“Ya gimana, siang pemakaman dan malamnya harus berangkat ke Asian Games, beban perasaan dan fikiran sudah campur aduk,” akunya.
Ketika ditanyakan apakah penyebab kegagalan karena tampil di kelas 67 kg yang bukan kelas spesialisnya yakni 61 kg, Eko menjawab, tampil di kelas 67 kg itu pilihannya sendiri.
“Karena, saya punya prinsip dimana pun kelasnya bertanding, kalau Allah SWT sudah berkehendak tidak bisa diubah,” ungkapnya.
“Jadi, meskipun saya turun di kelas 61 kg kemungkinan hasilnya akan sama saja karena sudah ditakdirkan tanpa medali,” lanjutnya.
Eko Yuli Irawan tampil di bukan kelas spesialisasinya 61 kg di Asian Games 2022 Hangzhou.
Eko, panggilan akrabnya, yang selalu pulang membawa medali pada multi event gagal mempersembahkan medali bagi Kontingen Indonesia saat turun di kelas 67 kg.
Tampil di Hangzhou, China, Minggu (1/10/23), Eko gagal menyumbangkan medali.
Dia hanya mampu melakukan angkatan Snatch seberat 146 kg sedangkan tiga angkatan Clean and Jerk seberat 175 kg gagal.
Medali emas kelas 67 kg putra ini direbut lifter China Lijun Chen dengan total angkatan 330 kg (Snatch 150kg, Clean and Jerk 180 kg.
Medali perak direbut Ri Wonju dari Korea Utara dengan total angkatan 321 kg (Snatch 141kg, Clean and Jerk 180 kg) dan lifter Korea Selatan Sangyeon Lee dengan total angkatan 317 kg (Snatch 137 kg, Clean and Jerk 180 kg).
Terkait kegagalan tiga kali angkatan Clean & Jerk, Eko menjawab, tidak terdistraksi (diskualifikasi angkatan snatch ketiga) tapi memang mau bagaimana mau angkat segitu juga masih kalah dari hasil akhir,” katanya.
Mengenai Olimpiade 2024 Paris, Eko memastikan tetap melakukan persiapan secara maksimal. “Ke depannya, pasti persiapan buat Olimpiade. Mudah-mudahan hasil baiknya di Olimpiade 2024 Paris nanti,” katanya.