KENDARI – Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) Andap Budhi Revianto melepas ekspor perdana 56 ton komoditi biji pinang tujuan Iran senilai USD28.000 atau sekitar Rp434 juta di Pelabuhan Kendari New Port, Senin (29/1/24).
Andap mengatakan, ekspor perdana ini semoga dapat memberikan stimulus dan gairah untuk perdagangan di Bumi Anoa, sekaligus suatu kepercayaan pasar global terhadap komoditas pertanian yang dimiliki Sulawesi Tenggara.
“Hari ini hari yang luar biasa, Sultra untuk pertama kalinya dapat mengekspor secara langsung komoditas biji pinang ke Iran, semoga ekspor diawal tahun ini sebagai penanda bangkitnya ekspor komoditi Sultra pada tahun 2024 ini,” ujar Andap.
Ia menambahkan, pelepasan ekspor ini juga sebagai pertanda bahwa komoditas pertanian Sultra memiliki kualitas bagus sehingga dipercaya pasar global.
“Sekaligus menjadi stimulus bagi perusahaan lain untuk dapat mengekspor hasil pertanian lainnya dari Sultra,” tambahnya.
Lebih lanjut, Andap mengucapkan selamat kepada PT Sentra Mitra Mandiri yang telah melakukan kerja sama ekspor perdana tujuan ke Iran.
Sebelumnya, Sultra selama ini sebatas mengirimkan ke daerah lain di Indonesia.
“Terima kasih kepada pihak perusahaan dan para pihak yang terkait yang telah mendukung dalam mengekspor hasil pertanian kita di sini,” katanya.
“Harapannya ke depan semoga semakin banyak komoditi yang bisa diekspor ke berbagai negara lain,” ungkapnya lagi.
Sultra telah berhasil mengekspor berbagai komoditi selama ini, namun dari data yang ada selama kurun waktu 3 (tiga) tahun terakhir trennya semakin menurun.
Sebut saja pada 2020, Sultra berhasil menyumbang devisa negara sebesar Rp5 miliar dari 6 komoditi yang ada, lalu 2021 turun menjadi Rp3,9 miliar meski komoditi ekspornya bertambah menjadi 13 jenis.
“Terakhir pada tahun 2023 menurun lagi menjadi 5 komoditi saja, saya harap ke depan kita dapat menyumbang lebih banyak devisa untuk republik ini dengan berbagai komoditi yang ada,” jelasnya.
“Pada awal tahun ini kita juga telah berhasil mengekspor kakao fermentasi dari Kolaka Utara dan terakhir biji pinang dari Kota Kendari ini, semoga menjadi awal yang baik di tahun 2024,” ungkap Pj Gubernur lagi.
Sementara itu, Direktur Tanaman Kelapa Sawit dan Aneka Palma Ditjen Perkebunan Kementan Ardi Praptono mengungkapkan, Sultra masih memiliki potensi yang sangat besar pada komoditi biji pinang.
Ia berharap, Pemerintah Provinsi dapat mendorong para petani untuk terus tingkatkan produksinya.
“Sulawesi Tenggara sendiri masih memiliki potensi produksi 186 ton dengan luas kebun sebesar 623 ha. Hasil produksi pinang akan lebih dapat ditingkatkan dengan menanam varietas unggul pinang Batara,” ungkapnya.
Deputi Karantina Tumbuhan Badan Karantina Indonesia yang sebelumnya merupakan Dirjen Perkebunan Kementan dan Kadis Perkebunan Pemprov Sultra Bambang mengatakan, banyak potensi komoditi lainnya di Sultra.
Ke depan sebaiknya ekspor dapat dilaksanakan secara langsung dari Pelabuhan Bungkutoko ke berbagai negara.
“Saya titip Pak Gubernur, potensi Sumda di Sultra ini sangat besar, pinang yang dulu hanya menjadi pagar pembatas saat ini miliki nilai jual tinggi,” ungkapnya.
“Segera regenerasi tanaman yang potensial seperti jambu mete yang usianya sudah tua dan diharapkan ekspornya dapat langsung dari Pelabuhan Bungkutoko Kendari ini,” katanya lagi.
Turut hadir pada pelepasan ekspor tersebut Direktur Tanaman Sawit dan Aneka Palma Kementan, Forkopimda Provinsi Sultra, dan pimpinan K/L Provinsi Sultra.
Serta Sahli dan Kepala Perangkat Daerah Pemprov Sultra, GM PT Pelindo Kendari, dan Direktur PT Sentra Mitra Mandiri.
Penulis: GIT