Kadri ‘The Singing Lawyer’, memulai debut solo karirnya di tahun 2024 ini dengan catatan penting untuk musik Indonesia.
Melepas single apik berjudul ‘Karmila’, lagu klasik yang unik ciptaan Farid Hardja (1977).
Bercerita tentang kisah cinta imajiner masa muda Farid Hardja dengan belia Karmila di zaman itu.
Lilo ini juga merupakan member band dari KLa Project.
Lilo adalah Executive Producer dan Producer secara musik total.
Lilo The Producer adalah brandnya dan nama productnya. Nagaswara adalah partner distribusi.
Vokal Kadri yang berciri kuat dengan vibrato membuat signature yang tidak biasa, membuktikan musikalitas penyanyi yang berbeda dalam single klasik ini.
Kadri tidak meniru Farid Hardja namun karakter kuat tersebut merupakan anugerah alam.
Sebelumnya Kadri bersama band the KadriJimmo berhasil melahirkan album Indonesia Hebat (2009), Tanah Sang Pemberani EP (2015), single “Seandainya Aku Bisa Terbang” (Yovie Widianto/Kahitna), single “Ingin Punya Pacar Lagi”(2019) dan “Lamar” (2019).
Lilo, memang piawai mencari kekuatan suara vibrato Kadri dan merubahnya dari zona nyaman.
Unsur pengaruh musik Rock ‘n’ Roll modern dengan balutan padupadan choir dari band Beach Boy membuat ‘Karmila’ menjadi suatu produk retro yang meruang dan elegan.
Ini akan membuat lagu ini mudah masuk dalam pendengar musik saat ini menurut estimasi Lilo.
Melengkapi lagu-lagu baru Indonesia lainnya. Untuk distribusi digital single ini juga berada dibawah naungan Nagaswara.
“Saya mau generasi sekarang bisa merespon dengan mudah lagu ini. Sebuah anthem cinta beda usia yang unik menjadi salah satu karya terbaik dari Farid Hardja,” jelas Lilo saat acara press conferences and show case Kadri, LiLo The Producer di Anjungan Sarinah, Jakata, Senin, (1/7/24).
“Saya menerjemahkan aransemen ‘Karmila’ lewat bahasa jelajah masa lalu dan pendekatan musik modern,” katanya.
“Kadri menjadi artis pertama untuke program dan Album LiLo The Producer yang saya sedang garap,” lanjut Lilo.
Sedangkan single ini merupakan single pertama Kadri setelah bertahun-tahun bernyanyi dengan band.
“Saya merasa bisa melakukan eksplorasi power pop yang kuat bersama LiLo,” kata Kadri.
Bahasa visual menjadi elemen sangat penting di narasi lagu ‘Karmila’ ini.
Sutradara untuk video klip sedang dipersiapkan yang terbaik.
Menurut Kadri, visual di musik video ‘Karmila’ ini juga diharapkan menjadi materi yang sesuai untuk profesi dirinya sebagai rocker, singer namun juga mumpuni di jalur karir lewat profesi lawyer yang dia tekuni.
“Saya sudah membentuk band Kadri Karmila yang melibatkan anak-anak gen Z berkualitas dan akan tampil meriah dalam musik, gaya dan fashion,” tuturnya.
Kadri berujar tentang keseriusannya menampilkan single ‘Karmila’ ini.
Awalnya, kata dia, saat menyanyikan lagu ini malah menjadi bahan bercandaan teman-teman.
Kadri disebut meniru-niru karakter vokal Farid Hardja. Tapi kemudian setelah diproses dan diolah sangat apik lewat aransemen musik oleh Lilo The Producer, hasilnya menjadi sesuatu yang beda dan jadi sesuatu yang baru.
“Selanjutnya materi itu kita bawa ke Bapak Rahayu Kertawiguna, CEO Nagaswara,” jelas Kadri.
“Dan syukurlah, kita sign kontrak untuk lagu pertama ini. Tapi nyanyi sendiri sebagai penyanyi solo, baru kali ini, sama Nagaswara,” jelasnya.
“Kebetulan karakter vokal saya dianggap cocok membawakan lagu dari mendiang Farid Hardja,” ungkapnya.
Kadri, mengenal sosok Rahayu Kertawiguna CEO Nagaswara, sudah lama.
Perkenalan itu dari beberapa kegiatan ekosistem musik.
Setelah bermusik selama 50 tahun yang dilakoni sejak tahun 1974, kini Kadri lewat remake single ‘Karmila’, memutuskan untuk tampil bersolo karir.
“Jadi waktu masih kanak-kanak saya sudah jadi penyanyi. Ini single solo pertama saya sih, di tahun 2024, bersama label Nagaswara,” paparnya.
Kadri berharap single ‘Karmila’ dapat menarik perhatian pencinta musik Indonesia.
Menjadi narasi dan tafsir musik power pop dan mudah diterima dengan baik di musik Indonesia.
Penulis: PR