Kandungan serat, antioksidan, dan protein unik dalam okra menjadikannya salah satu sayuran dengan manfaat kesehatan paling menjanjikan.
Okra, dikenal dengan teksturnya yang berlendir dan rasa khas, kini mendapat perhatian lebih di kalangan pencinta gaya hidup sehat.
Tak hanya sebagai bahan masakan, okra juga dikonsumsi dalam bentuk air rendaman, terutama untuk manfaat kesehatannya yang signifikan.
Penelitian menunjukkan bahwa air okra, terutama jika diminum saat perut kosong, dapat membantu menurunkan kadar gula darah.
Kandungan serat larutnya memperlambat penyerapan glukosa di usus, membantu menstabilkan kadar gula darah dan meningkatkan sensitivitas insulin.
Hal ini menjadikannya solusi alami yang potensial bagi penderita diabetes tipe 2 atau mereka yang ingin menjaga kadar gula tetap seimbang.
Lebih dari itu, okra mengandung polifenol—antioksidan kuat yang berperan penting dalam menurunkan kadar kolesterol dan menjaga kesehatan jantung.
Polifenol juga mendukung pertumbuhan bakteri baik di usus, yang secara tidak langsung memperkuat sistem imun dan meningkatkan daya tahan tubuh terhadap infeksi.
Kualitas antikanker okra pun tak bisa diabaikan.
Lektin, sejenis protein dalam okra, terbukti mampu menghambat pertumbuhan sel kanker dalam beberapa studi awal, khususnya kanker payudara.
Kandungan asam folatnya juga memberi kontribusi penting dalam mencegah beberapa jenis kanker yang terkait dengan defisiensi nutrisi.
Menariknya, okra memiliki indeks glikemik rendah, yaitu sekitar 20. Ini berarti okra tidak menyebabkan lonjakan gula darah yang drastis, sehingga aman dikonsumsi secara rutin sebagai bagian dari pola makan sehat.
Dengan sederet manfaat ini, tak heran jika air okra mulai dilirik sebagai bagian dari terapi pelengkap yang berbasis tanaman.
Meski demikian, para ahli tetap menyarankan agar penggunaannya tidak menggantikan pengobatan medis, melainkan sebagai bagian dari pendekatan gaya hidup sehat yang terintegrasi.
Disclaimer: Artikel ini disusun untuk tujuan edukasi dan informasi umum. Konsultasikan dengan tenaga medis atau ahli gizi sebelum menambahkan herbal atau terapi alami ke dalam program kesehatan pribadi.
Penulis: Tio Novi
Catatan Editor: Artikel ini merupakan bagian dari rubrik edukatif #PelanPelanPulih bersama Tio Novi di beritaind.com.
Dihadirkan untuk membantu pembaca awam memahami bahwa kesehatan emosional dan fisik tidak dapat dipisahkan.
Pendekatan holistik bukan gaya hidup mewah, tapi kebutuhan manusiawi yang sudah lama hilang di tengah hiruk-pikuk dunia modern.