JAKARTA – Anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Oleh Soleh mendukung rencana pemerintah membeli 48 unit jet tempur generasi kelima KAAN buatan Turki senilai Rp162 triliun.
Namun, pemerintah harus menghitung pembiayaan secara cermat.
Oleh mengatakan, kerja sama pembelian jet tempur dari Turki itu sebagai langkah strategis dalam memperkuat postur pertahanan udara nasional di tengah dinamika geopolitik kawasan.
“Penguatan alutsista TNI, khususnya di matra udara, adalah keharusan. Jet tempur generasi kelima seperti KAAN akan memberikan keunggulan teknologi dan meningkatkan daya gentar Indonesia di kawasan,” ujar Oleh, Kamis (12/6/25).
Dia menekankan pentingnya aspek transfer of technology dalam kerja sama tersebut.
Menurutnya, kerja sama ini tidak boleh hanya sebatas pengadaan barang jadi, tetapi harus membuka ruang kolaborasi industri pertahanan dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia di dalam negeri.
“Kami mendukung jika pembelian ini disertai dengan skema transfer teknologi dan partisipasi industri pertahanan nasional. Indonesia harus mendapatkan manfaat strategis jangka panjang, bukan hanya kepemilikan alat tempur canggih,” tegasnya.
Komisi I DPR RI, kata Kang Oleh, akan memastikan proses kerja sama berjalan dengan prinsip transparansi dan akuntabilitas.
Ia juga mengingatkan, pemerintah untuk memperhitungkan aspek pembiayaan secara cermat agar tidak membebani Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), mengingat nilai proyek yang sangat besar.
“Soal anggaran dan jadwal pengiriman harus dikelola secara matang. Kami akan mengawal dari sisi pengawasan parlemen agar tidak terjadi pembengkakan biaya atau penundaan pengiriman yang merugikan negara,” tambahnya.
Terakhir, Oleh melihat kerja sama pertahanan ini sebagai simbol penguatan hubungan strategis antara Indonesia dan Turki.
Setelah kolaborasi sebelumnya dalam bidang drone, kini kedua negara memasuki babak baru dalam kemitraan militer berbasis teknologi tinggi.
“Pembelian jet tempur ini juga menunjukkan kepercayaan Indonesia terhadap teknologi pertahanan negara sahabat yang sedang tumbuh seperti Turki. Ini lebih dari sekadar transaksi, ini adalah diplomasi strategis jangka panjang,” tutur Oleh.
Sebelumnya, Kementerian Pertahanan RI dan Sekretariat Industri Pertahanan Turki (Savunma Sanayii Baskanligi/SSB) meneken nota kesepahaman (MoU) kerja sama pembelian jet tempur generasi 5.0 KAAN buatan Turkish Aerospace Industries, pada hari pertama Indo Defence Expo & Forum di Jiexpo Kemayoran, Jakarta, Rabu (11/6/25).
Penandatanganan MoU itu disaksikan langsung oleh Presiden Prabowo Subianto, bertepatan dengan kunjungan Presiden di Paviliun Industri Pertahanan Turki di lokasi pameran Indo Defence. MoU pengadaan KAAN diteken oleh Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin dan Presiden SSB Turki Prof Haluk Gorgun.