Negeri indah nan permai ini adalah betul-betul negeri yang sangat dirahmati Tuhan Yang Maha Esa, Allah Swt.
Terbukti tidak ada yang bisa menyangsikan lagi bahwa negara besar ini adalah negara dari sebuah bangsa yang sejatinya cinta damai.
Betapa tidak, panjangnya perjalanan historis bangsa ini telah mencatat sangat banyaknya peristiwa dan kejadian yang nyaris mengancam keutuhan negara dan bangsa.
Sebutlah segala upaya untuk mengganti ideologi bangsa, separatisme, disintegrasi, ekstremisme dan bahkan ancaman mengemuka paling mutakhir beberapa dekade ini, radikalisme dan terorisme, tidak pernah bisa manggoyahkan kuat dan kokohnya kohesi sosial kita sebagai bangsa.
Namun berkali-kali segala upaya untuk mengancam persatuan dan kesatuan negeri ini dengan segala motif dan tujuannya tidak pernah berhasil dan selalu bisa dipatahkan.
Begitu pula dalam sebuah kontestasi kompetisi demokrasi, katakanlah dalam pemilihan presiden (pilpres) beberapa saat yang lalu.
Kita tentunya masih sangat ingat betul bahwa kala itu jurang keterbelahan atas polarisasi kutub politik sangatlah tajam.
Pada situasi ini jelas patut diwaspadai para penumpang gelap dalam kontestasi demokrasi ini yang memiliki agenda politik tersembunyi yang justru bisa mencederai cita-cita amanat konstitusi.
Namun sekali lagi Tuhan Yang Maha Pengasih dan Penyayang masih memberikan perlindungan dan cinta-kasih serta kasih-sayangNya pada bangsa besar ini.
Siapapun yang pernah bertarung secara sengit dalam pertarungan demokrasi yang sarat dengan polemik, intrik dan konflik kepentingan, kini dapat saling bekerjasama, bersinergi, bersatu-padu atas nama dan demi kemajuan, persatuan dan kesatuan bangsa.
Sifat atau karakter kebangsaan dan kenegarawanan dari para tokoh bangsa Indonesia hari ini disuguhkan bagi segenap masyarakat bangsa ini sebagai edukasi, pembelajaran politik dan demokrasi.yang sangat mulia dan bermartabat.
Penulis bersama Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto yang saat itu masih bertugas di KBRI Prancis
Adakalanya prasyarat kontestasi demokrasi ini mengharuskan segala daya upaya dikerahkan untuk sebuah prestise kekuasaan politik guna menguasai sumber-sumber hajat hidup orang banyak untuk kesejahteraan publik.
Kontestasi demokrasi atas sebuah prestise kekuasaan yang sejatinya adalah sebuah jalan mulia untuk memuliakan sesama manusia, warga bangsanya.
Indonesia sebagai sebuah negeri yang patut menjadi contoh dan laboratorium demokrasi.yang berperadaban kemanusiaan nan luhur. Betapa keras dan tajamnya sebuah pertarungan demokrasi, tetap rasa persaudaraan saudara sebangsa dan se-tanah air masih dijunjung tinggi.
Sebagai insan bangsa besar yang sangat cinta tanah air, bangsa dan negara ini pastilah bangga dan sepakat bahwa suatu saat negeri.ini tidak menutup kemungkinan bukan hanya bisa menjadi macan asia (asian tiger) tetapi bisa menjadi negara kampiun demokrasi dan HAM baru di kancah internasional.
Dunia, belajarlah karakter kenegarawanan sejati dari Indonesia. Cintai negara dan bangsa ini sebagaimana Yang Maha Pengasih dan Penyayang mencintai negeri ini. Salam kebangsaan.
HD. Febiyanto
Motivator Strategi Komunikasi-Pemerhati Pengembangan Karakter Kebangsaan & Kenegarawanan
