BANTEN – Provinsi Banten berhasil menempati urutan ke-9 (sembilan) se Indonesia dalam Indeks Kegemaran Membaca (IKM) berdasarkan hasil penelitian Perpustakaan Nasional (Perpusnas) Tahun 2020, dengan perolehan angka 58,77.
Berdasarkan penelitian tersebut, diketahui juga bahwa Indeks Kegemaran Membaca Nasional ada di angka 55,74, artinya Provinsi Banten berhasil memiliki IKM diatas rata-rata nasional.
Sementara itu untuk Indeks Pembangunan Literasi (IPL), Pemerintah Provinsi Banten harus masih bekerja keras karena faktanya masih berada di urutan 5 (lima) terbawah nasional dengan angka 8,90.
Hal yang mempengaruhi rendahnya IPL tersebut yakni ketercukupan tenaga perpustakaan, perpustakaan berstandar nasional dan koleksi buku perpustakaan.
Hal itu disampaikan oleh Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Provinsi Banten, Usman Asshidiqi Qohara dalam diskusi yang dilaksanakan dalam rangka memperingati Hari Buku Nasional yang digelar di Gedung Perpusda Banten, Selasa (18/5/2021).
Usman juga mengatakan, masa pandemi Covid-19 DPK akan terus berusaha memberikan layanan yang dapat dijangkau oleh masyarakat, serta inovasi lainnya semisal dengan memaksimalkan penggunaaan platform-platform digital.
“Mudah-mudahan kedepan kita bisa membuka layanan tertutup, yaitu masyarakat bisa meminjam secara online tanpa membaca di perpustakaan, sekarang sedang kami coba formulasikan mekanismenya” kata Usman, Selasa (18/5/2021).
Sementara itu, Kepala DPK Kota Serang Wahyu Nur Jamil mengatakan, dibutuhkan sinergi seluruh stakeholder dalam mengembangkan minat baca masyarakat di Banten.
“Sinergi antar stakeholder, khusunya institusi pemerintah yang terkait dengan pengembangan sumberdaya manusia, sangat penting dilakukan, dengan mengesampingkan ego sektoral” kata Wahyu Gol A Gong yang juga menjadi salah satu pemateri diskusi.
Dia berharap, dengan keterpilihan dia sebagai Duta Baca Nasional diharapkan mampu memberi pengaruh positif terhadap perkembangan literasi masyarakat Banten. (abd)