JAKARTA – Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar menginstruksikan kepada seluruh pengurus dan kader PKB untuk menggelar salat gaib, tahlilan dan doa bersama atas wafatnya ulama besar Nahdlatul Uama (NU) KH. Zainudin Djazuli.
“Saya instruksikan semua pengurus dan kader PKB di seluruh Indonesia melaksanakan salat gaib, tahlil dan pasang bendera PKB setengah tiang untuk almarhum Kiai Zainudin Djazuli,” ujarnya.
Mengingat saat ini masih dalam situasi pandemi Covid-19 dan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat, Gus Muhaimin mengimbau salat gaib dan tahlil digelar di rumah masing-masing.
Di mata Gus Muhaimin, Pengasuh Pondok Pesantren Al-Falah Kediri tersebut dinilai banyak memberikan kontribusi bagi bangsa khususnya Nadhlatul Ulama (NU) dan PKB.
“Kami tentu sangat kehilangan atas berpulangnya KH Zainuddin Djazuli. Beliau merupakan ulama sepuh dan menjadi panutan kami dalam mengambil berbagai kebijakan penting untuk kemaslahatan bangsa,” ujar Gus Muhaimin.
Dia menjelaskan sosok KH Zainuddin Djazuli adalah ulama yang tidak kenal Lelah dalam mewujudkan kemaslahatan bangsa. Sejak muda KH Zainuddin Djazuli banyak memberikan kontribusi baik dari pemikiran maupun tenaga bagi berkembangnya nilai-nilai Islam yang moderat di Indonesia.
“Bahkan di kala beliau sakit, semangat beliau tidak pernah padam kala diminta pandangan bahkan kehadiran dalam berbagai forum untuk kemaslahan umat,” katanya.
Gus Muhaimin mengenang jika KH Zainuddin Djazuli adalah sosok yang selalu memberikan semangat dalam memperjuangkan NU dan PKB. Dalam setiap pertemuan, Mbah Din-sapaan akrab KH Zainuddin Djazuli-selalu membisikinya dengan kata-kata semangat.
“Beliau selalu membisikkan kalimat bahwa aku adalah pejuang,” katanya.
Sekretaris Jenderal DPP PKB Muhammad Hasanuddin Wahid menambahkan menyampaikan, kepergian Kiai Zainuddin yang tidak hanya PKB dan NU yang kehilangan, tetapi juga bangsa Indonesia. “Sugeng Tindak Kiai. Bukan hanya kami yang kehilangan, tapi bangsa Indonesia seluruhnya yang kehilangan panjenengan. Alfatihah,” katanya. (abd)