GUNUNG KIDUL –Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Abdul Muhaimin Iskandar menyatakan, pesantren merupakan satu-satunya lembaga pendidikan yang sukses di tengah pandemi COVID-19 yang mulai masuk Indonesia sejak awal 2020 yang lalu.
“Alhamdulillah pesantren merupakan satu-satunya lembaga pendidikan yang paling sukses di dalam masa pandemi yang menimpa seluruh lembaga-lembaga pendidikan,” katanya di Ponpes Darul Quran wal Irsyad Wonosari, Gunung Kidul, Jumat, (14/1/22).
Dalam kegiatan yang juga dirangkai dengan Haul Almagfurlah KH. Muhammad Munawir tersebut, Gus Muhaimin juga menyinggung perubahan yang begitu pesat di setiap lini kehidupan, termasuk model berdakwah.
Menurutnya, dalam kurun waktu 10-15 tahun yang lalu, konten dakwah di media sosial begitu ramai dan dikuasi oleh kelompok-kelompok penentang NKRI dan Pancasila seperti Wahabi.
Namun, saat ini jamaah Ahlussunnah Waljamaah Annahdliyyah sudah mampu turut serta meramaikan konten medsos.
“Saya masih ingat 10-15 tahun yang lalu dakwah islamiyah di dunia maya didominasi oleh kelompok-kelompok wahabi. Tapi alhamdulillah lima tahun terakhir ini kita berhasil mengejar dan insyaallah lebih unggul dibanding dakwah islamiyah yang lainnya,” tuturnya.
Wakil Ketua DPR RI ini juga mengajak para santri untuk tidak antipati terhadap politik.
Dia menyatakan tanpa peran di politik perubahan-perubahan yang diharapkan tentu akan disulit digapai.
“Siapa yang tidak ikut dalam politik tidak akan ikut dalam menentukan perubahan,” ungkapnya.
Dikatakannya, perubahan yang begitu pesat memerlukan solusi yang tepat dan cepat juga. Kalangan santri di pesantren, kata dia, juga perlu bersiap diri menghadapi perubahan-perubahan tersebut.
Dia menyebutkan, tiga tantangan yang harus segera dibenahi menghadapi perubahan. Pertama, Indonesia harus setara.
Menurutnya, sistem ekonomi Indonesia yang belum adil harus lekas dibenahi agar kesetaraan itu terwujud.
Kedua, Indonesia profesional. Dia menjelaskan bahwa pada tahun 2030 mendatang jumlah angkatan muda di Indonesia diperkirakan akan meledak hampir 40 persen dari seluruh populasi.
Ketiga, Indonesia lestari di mana ekonomi Indonesia hanya bergantung pada beberapa aspek, antara lain tambang. Ini harus diubah bahwa kelestarian lingkungan harus menjadi prioritas pembangunan Indonesia.
“Indonesia diharapkan menjadi solusi kelestarian dan berkontribusi bagi keselamatan dunia, baik alamnya maupun peradabannya. Insyaallah Indonesia bersama santri dan juga ulama ahlussunnah waljamaah bisa menjadi alternatif bukan hanya bagi kita, tapi juga dunia,” tukasnya. (abdulloh)