Home Berita Reuni IKA-PMII, Gus Muhaimin Ajak Kader PMII Tak Anti-politik

Reuni IKA-PMII, Gus Muhaimin Ajak Kader PMII Tak Anti-politik

by Slyika

YOGYAKARTA – Kiprah para kader dan alumnus Pergerakan Mahasiswa Muslim Indonesia (PMII) semakin besar dan nyata dalam pembangunan bangsa.

Wakil Ketua DPR RI Bidang Korkesra Abdul Muhaimin berharap, kedepan akan semakin banyak lagi kader PMII yang bisa ikut menentukan masa depan Indonesia.

“Moga-moga ke depan PMII tidak hanya mewarnai, tapi bisa menentukan masa depan Indonesia. Mohon doanya mohon restunya insyallah saya akan ikut menentukan,” katanya di aula Omah PMII, Banguntapan, Bantul, Yogyakarta, Minggu (23/1/22).

Selain Gus Muhaimin, peringatan haul ini juga dihadiri tokoh-tokoh PMII Yogyakarta, antara lain dai muda Nahdlatul Ulama KH. Ahmad Muwafiq atau Gus Muwafiq dan KH. Miftah Maulana Habiburrahman atau Gus Miftah, Dubes Arab Saudi Agus Maftuh Abegibriel, serta ratusan kader PMII lainnya.

“Alhamdulillah setelah pandemi dua tahun, baru hari ini bisa lebih leluasa. Saya senang bisa hadir di Haul Mas Slamet dan Pak Arief Mudatsir Mandan. Kita doakan amal ibadah beliau-beliau diterima Allah,” katanya.

Dirinya yang juga mantan Ketua Umum PB PMII ini pun mengajak kader PMII agar tidak menjauhi politik.

“Kalau Anda jauhi politik, Anda tidak akan ikut menentukan kebijakan. PMII harus menjadi penentu masa depan Indonesia, PMII juga harus mewarnai dinamika politik,” pesannya.

Di siai lain, dia menyebut sosok Slamet Effendy Yusuf begitu memberi pengaruh dalam perjalanannya sejak menjadi kader hingga saat ini.

Menurutnya, tanpa tempaan Slamet, dia merasa tak yakin dapat berkiprah dan berkarir sejauh ini di Indonesia.

“Dulu Mas Slamet fanatiknya kepada PMII Jogja itu luar biasa, minta ampun. Pokoknya kalau setiap kongres PB PMII pertanyaannya selalu ada nggak kader Jogja yang maju? Termasuk saya ini akhirnya bisa menjadi Ketua Umum PB PMII itu ya berkat fanatiknya mas Slamet. Alfaatihah untuk beliau,” tuturnya.

Momentum haul tersebut juga dimanfaatkan dirinya untuk bereuni dengan sahabat-sahabat seangkatan di PMII dulu.

“Banyak juga teman-teman seangkatan saya yang hadir. Ada Fahmi ini dulu kalau nempel atribut demo pakai kanji, tapi kalau sudah lapar kanji itu dimakan juga,” selorohnya.

“Satu lagi, ini mungkin tidak banyak yang tahu. Saya di IAIN itu sekelas sama Pak Agus Maftuh (Dubes Arab Saudi), dia (PMII-nya) seangkatan dengan saya. Tapi karena Pak Agus ini juga, saya keluar dari IAIN karena dia pintar. Saya memang nggak bisa kalau berkumpul dengan orang pintar, haha,” candanya disambut gelak tawa hadirin. (abdulloh)

You may also like

Leave a Comment