Home Ekonomi Pemkab OKI Dorong Tikar Purun Pedamaran Berdaya Saing

Pemkab OKI Dorong Tikar Purun Pedamaran Berdaya Saing

by Slyika

PEDAMARAN – Pemkab Ogan Komering ilir (OKI), Sumatera Selatan (Sumsel) terus mendorong UMKM bisa mempunyai daya saing tingkat nasional hingga internasional.

Salah satu indrustri kecil dari Kabupaten OKI yang sudah berkembang dengan baik, yaitu Tikar Purun Pedamaran.

Sebagai induatri kecil yang berbentuk anyaman, Tikar Purun atau Tikar Pedamaran telah lama mendorong perekonomian masyarakat.

Bahkan hasil kerajinan masyarakat Pedamaran ini sudah dikenal hingga pulau Jawa, seperti Jakarta, Bandung dan Banten.

“Sekarang bukan lagi berpikir bagaimana UMKM survival, namun menciptakan UMKM bisa berkembang naik kelas dalam arti kata sesungguhnya. Hal itu karena dari struktur ekonomi saat ini, masih dikuasai usaha mikro,” ujar Sekretaris Daerah OKI, Husin, saat peresmian pusat produksi dan Galeri kerajinan Purun Rude Gebol Djuai di Desa Pedamaran IV, Selasa, (14/12/21).

Husin mengungkap pentingnya mendorong UMKM semakin naik kelas dari skala ekonomi mikro menjadi kecil, kecil menjadi menengah, dan menengah menjadi usaha besar.

“Target kita mendorong UMKM berdaya saing serta membangun sinergi kolaborasi mewujudkan UMKM yang naik kelas. Sehingga tidak berjalan ditempat, tetapi meningkat untuk membangkitkan perekonomian masyarakat,” ujar Husin.

Dikatakannya, untuk mewujudkan indrustri Tikar Purun mempunyai daya saing, perlu menggandeng BUMN seperti PT PLN (Persero) Unit Pelaksanaan Pelayanan Pelanggan Ogan Ilir,

“Pemkab terus berupaya mengangkat kearifan lokal Tikar Purun pedamaran makin berkelas. Melalui Program Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) PLN (Persero),” tuturnya.

Manager Unit Pelayanan Pelanggan PT PLN Ogan Ilir, Linda Marpaung mengatakan PLN dan pemerintah ingin mengakselerasi pemulihan ekonomi dan peningkatan daya saing UMKM Lokal agar mampu bersaing tidak hanya diskala lokal bahkan di kancah global.

“Kita tidak hanya memberikan pendampingan pada pengrajin disini, tidak hanya mengembangkan produk, kita juga support pemasaran seperti dipertemukan dengan komunitas pengusaha HIPMI dan diikutkan pada pameran skala nasional” ujar Lindawati Marpaung.

Dikatakan Linda PLN memberikan pelatihan kepada para pengerajin berlangsung selama 4 bulan.

Dalam progam ini pengerajin diajarkan mengolah purun menjadi produk yang lebih bernilai dan diminati seperti produk fashion tas, dompet, tempat tisu, serta pernak-pernik ciamik lainnya.

Ketua Kelompok pengerajin Purun Rude Gebol Djuai Desa Pedamaran IV, Reno Hati mengatakan sangat berterimakasih atas program yang digagas PLN dan Pemkab OKI karena bisa meningkatkan kualitas dan inovasi baru dari hasil kerajinan.

“ Selama ini Kami hanya bisa menganyam Purun menjadi tikar, kini kami bisa memproduksi produk fashion tas, dompet, topi dan lainnya, kami lebih kreatif dengan pelatihan ini,” terang Reno.

Reno mengatakan galeri kerajinan mereka telah kebanjiran order, antara lain tempat tisu dan tas. “Ada order dari HIPMI Sumsel ratusan tas dan tempat tisu, Alhamdulilah terimakasih” jelasnya. (noverta)

You may also like

Leave a Comment