Home Berita Dicurhati Derita Korban Kekerasan Seksual, Wakil Ketua DPR Prihatin

Dicurhati Derita Korban Kekerasan Seksual, Wakil Ketua DPR Prihatin

by Slyika

JAKARTA – Wakil Ketua DPR RI Bidang Korkesra Abdul Muhaimin Iskandar menitikkan air mata setelah mendengar kisah penderitaan para penyintas dan korban kekerasan dan pelecehan seksual di Yayasan Gembala Baik, Jakarta, Rabu (26/1/22).

Dia berdialog dari hati ke hati dengan para penyintas kekerasan seksual, dan menyimak dengan serius semua kisah-kisah kekerasan dan pelecehan seksual yang mereka alami.

Menurutnya, kasus kekerasan dan pelecehan seksual di Indonesia harus dihentikan, mengingat jumlah kasusnya terus naik. Karena itu, pengesahan RUU TPKS menjadi prioritas bagi bangsa ini.

”Saya memilih bersuara, kekerasan dan pelecehan seksual harus kita akhiri. Saya tidak sanggup mendengar kisah kawan-kawan penyintas. Ingatan yang justru ingin kawan-kawan lupakan. Saya pastikan RUU TPKS segera disahkan. Kita sudahi kasus kasus banal seperti itu,” katanya.

Dia meminta para penyintas untuk mengindentivikasi apa saja yang mereka harapkan dari pemerintah supaya mereka dapat melanjutkan hidup dengan baik.

Dirinya berjanji akan mendorong harapan tersebut dapat diwujudkan dan berlaku untuk semua penyintas serta korban kekerasan dan pelecehan seksual di seluruh Indonesia.

”Saya datang ke sini tidak untuk memberikan nasihat, sebab bukan itu yang mereka butuhkan saat ini. Mereka harus melanjutkan hidup, dan kita pastikan kita ada di sisi mereka. Itu politik kesejahteraan yang saya maksud bahwa tidak boleh ada anak bangsa yang tercecer,” katanya

Dalam dialog yang berlangsung selama satu jam tersebut, Gus Muhaimin terlihat serius menyimak kisah-kisah para penyintas. Tanpa menyebutkan nama, alamat dan tempat tinggal saat ini, para penyintas terlihat nyaman mengisahkan kekerasan dan pelecehan seksual yang mereka alami.

”Kami butuh tempat untuk bercerita dengan nyaman. Kami butuh untuk didengar karena kami harus melupakan peristiwa yang justru selalu kami takutkan akan terjadi lagi,” kata salah seorang penyintas.

Gus Muhaimin hadir didampingi oleh Menaker Ida Fauziyah. Keduanya tampak menghapus air mata saat mendengar kisah dari para penyintas. Sementara Menaker memastikan memberikan pelatihan dan sertifikasi kepada para penyintas dan korban kekerasan seksual dan pelecehan seksual melalui skema kerja sama dengan Kementerian Ketenagakerjaan RI.

“Kemnaker siap memfasilitasi kegiatan pelatihan sesuai minat dan passion para penyintas. Saya menunggu identifikasi kebutuhan dari para pendamping agar segera kami daftarkan dalam program pelatihan kami. Juga dukungan untuk berwira usaha agar mandiri secara finansial,” kata Menaker Ida.

Dalam kesempatan itu, Gus Muhaimin dan Ida Fauziyah juga menyerahkan sumbangan berupa kebutuhan sehari-hari korban dan bantuan operasional bagi lembaga pendamping. (abdulloh)

You may also like

Leave a Comment