Home Berita Simpati Perjuangan Palestina, BAZNAS Bantu Wartawan Korban Insiden Kapal Mavi Marmara Rp15 Juta

Simpati Perjuangan Palestina, BAZNAS Bantu Wartawan Korban Insiden Kapal Mavi Marmara Rp15 Juta

by Slyika

JAKARTA – Dalam rangka memperingati 12 tahun insiden kapal aktivis Mavi Marmara yang diserang pasukan Israel di Laut Tengah pada 31 Mei 2010 lalu, Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) memberikan bantuan berupa dana sekolah sebesar Rp15.000.000 untuk anak wartawan, Surya Fakhrizal.

Surya Fakhrizal merupakan wartawan Indonesia korban insiden penyerangan terhadap Kapal Mavi Marmara oleh tentara Israel.

Surya harus menjalani operasi besar dan kehilangan banyak darah akibat ditembak di bagian perut oleh pasukan Israel namun akhirnya berhasil diselamatkan.

“Hari ini 31 Mei 2022, semua korban Mavi Marmara memperingati insiden penyerangan Kapal Mavi Marmara oleh Israel. Untuk itu, sebagai bagian bantuan Zakat Muzaki Indonesia atas hal terkait dengan Palestina, kami memberikan bantuan dana sekolah bagi Abdil Barr Bin Surya Fakhrizal,” ujar Pimpinan BAZNAS RI Dr. Zainulbahar Noor, SE, M.Ec., di Pusat Dakwah Hidayatullah, Jakarta Timur, Selasa (31/5/22).

Hadir antara lain, Dubes Palestina Zuhair Al-Shun, Anggota DPR RI Fadli Zon, Neno Warisman, Dr Daud Rasyid, Dzikrullah dan sejumlah pengurus Hidayatullah.

Menurut dia, bantuan ini merupakan perhatian BAZNAS terhadap semua upaya yang dilakukan atas keberpihakan para pejuang kemanusiaan terhadap Palestina.

“Hal ini merupakan salah satu bentuk perjuangan dan kita harus memperhatikan perjuangan itu, dan karena pak Surya merupakan salah satu korban dari insiden penembakan Kapal Mavi Marmara oleh Israel,” jelas Zainulbahar.

Zainulbahar menyampaikan, bantuan dari dana zakat tersebut paling tepat diberikan kepada Surya.

“Saya sudah melihat pak Surya selama disana ketika beliau saat itu menjadi wartawan untuk mengekspresikan perjuangan Palestina melalui semua jihadis.”

“Secara proposional BAZNAS juga berupaya memberikan bantuan bagi Palestina. Umpamanya dua tahun lalu kita mendirikan klinik mata untuk pengungsi Palestina yang ada di perbatasan Jordania dan Syria,” kata Zainulbahar.

Sejak berhenti menjadi wartawan Majalah Suara Hidayatullah tahun 2014, Surya memproduksi konten televisi untuk beberapa channel Islam.

Namun sejak 2018, dia bekerja untuk Kantor Berita Turki Anadolu Agency sebagai juru kamera. Saat ini Surya dikaruniai 4 anak, 3 putra dan 1 putri.

Kini, Surya melakukan usaha sampingan dengan berdagang Yoghurt juga berternak ayam kampung kecil-kecilan di rumahnya di Bogor.

Sementara itu, Dubes Palestina, Zuhair Al-Shun mengapresiasi BAZNAS yang ikut membantun perjuangan rakyat Palestina.

“Kalau diceritakan tentang kekejaman Israel, tidak cukup waktu berminggu-minggu atau berbulan-bulan untuk memgisahkannya. Kami mengapreasi dukungan rakyat Indonesia yang ikut berjuang untuk Palestina,” ujarnya.

Mavi Marmara

Tepat pada malam hari tanggal 31 Mei 2010, Kapal Mavi Marmara yang sebelumnya berangkat dari Turki dan ditumpangi 600 aktivis pro Palestina dari 32 negara dimana 12 orang diantaranya dari Indonesia termasuk para wartawan, diserbu pasukan komando Israel dengan menumpang helicopter dan mendarat di atasnya.

Padahal saat itu Mavi Marmara berada pada perairan internasional Laut Mediterania 130 km dari pantai Gaza.

Dalam insiden mengerikan tersebut, telah ditembak mati oleh pasukan Israel 9 orang syuhada, dimana semuanya berasal dari Turki.

Sedangkan korban luka luka ringan maupun berat mencapai 50 orang, termasuk Surya Fakhrizal, seorang wartawan dari Indonesia yang ditembak perutnya oleh pasukan Israel yang menyerbu kapal Mavi Marmara.

Namun, Surya berhasil diselamatkan setelah menjalani operasi untuk mengeluarkan pelurunya di RS Yordania.

Padahal tujuan para sukarelawan pro Palestina itu adalah sangat mulia yakni untuk membuka blokade Israel atas Jalur Gaza yg sudah berlangsung selama 5 tahun sejak 2007, setelah Hamas berhasil menguasai Jalur Gaza. Blokade tersebut masih berlangsung hingga sekarang.

“Setelah kami ditahan selama 3 hari dan ada juga yg mengalami penyiksaan dalam interogasi, akhirnya setelah protes dari seluruh dunia, Israel membebaskan para aktivis kemanusiaan yg bersimpati kepada rakyat Palestina tersebut,” ujar Zikrullah, salah seorang wartawan Indonesia yang ikut dalam Kapal Mavi Marmara milik Turki tersebut. (abdul Hhalim)

You may also like

Leave a Comment