Home Opini Berdamai Dengan Kesepian, Merasakan Kenyamanan Dalam Kesendirian

Berdamai Dengan Kesepian, Merasakan Kenyamanan Dalam Kesendirian

by Slyika

SEPI dan kesepian adalah tidak sama dan merupakan dua hal yang berbeda. Sepi itu terdefinisi dan terdeteksi oleh panca indra terutama mata dan telinga, cenderung suatu hal yang konkrit (realitas obyektif)

Sedang kesepian adalah apa yang dirasa oleh hati, cenderung abstrak (realitas inter subyektif). Mau seramai atau sebising apapun, ketika diri merasa kesepian, akan cenderung terasa hampa dan asing.

Berbeda dengan sepi, apabila khawatir dan tidak nyaman dengan sepi, maka bergabung di keramaian atau menghubungi seorang teman akan membantu

Namun apabila khawatir dan tidak nyaman dengan kesepian, mungkin ada sisi di dalam diri yang butuh kita terima dengan utuh. Ada kesenjangan (gap) dan gangguan (noise) antara diri fisik, diri batin dan energi.

Irvin Yalom, seorang akademisi dan psikiater menulis dalam esay Exixtential Psychoteraphy membahas apa yang disebut sebagai “ketakutan eksistensial” yang selanjutnya disebut Yalom sebagai “kekhawatiran utama” kita yang meliputi kematian, keterasingan (kesepian), hilangnya kebebasan dan ketiadaan makna.

Kematian tentu saja merupakan ketakutan naluriah yang sering kali kita “tekan”, namun demikian cenderung meningkat saat semakin kita bertambah usia (tua menurut usia kalender) atau pun sedang menderita penyakit kronis. Yang mengejutkan keterasingan (kesepian) mengikuti di bawah kematian.

Di twitter, belum lama ini (21 Juni 2022, Psikolog Nago Tejena) bertanya “mana yang lebih menakutkan?” kematian atau kesepian. Tentu saja jawaban terbaik adalah “none of them” dan menjadi paling di takuti adalah “mati (dalam) kesepian”. Warga twitter sepakat apabila kombinasi dari dua hal tersebut niscaya menjadi “auto kill”.

Kembali ke Yalom, menurutnya ada alasan mengapa penjara tunggal membuat orang benar-benar gila. Mereka mengalami halusinasi, serangan panik, perilaku obsessional, paranoia, putus asa, sulit berfokus, dan pikiran bunuh diri. Ketika dibebaskan, narapidana ini sering kali mengalami penciutan social hingga membuat mereka tidak mampu berinteraksi dengan orang lain.

Zaman juga mempunyai andil besar. Bagi orang-orang di era modern, kesendirian adalah hal yang mengkhawatirkan (menakutkan) dan dibenci. Muncul kecenderungan manusia era modern mati-matian untuk berhubungan dan bersama-sama dengan orang lain agar tidak sendirian. Hal ini menyebabkan potensi stress, terutama distress bertambah dan menciptakan penderitaan akibat kompromi untuk menyesuaikan diri demi menyenangkan orang lain secara berlebihan. Berusaha keras mengikuti tuntutan sosial (standard Media sosial dalam konteks rentan hiperealita) yang menyuruh untuk “lakukan ini” atau “lakukan itu” sampai-sampai membuat lelah.

Namun demikian, sendiri bukan berarti kesepian. Dengan menerima bahwa “kesendirian itu baik”, ada banyak hal yang dirasa menjadi ringan

Tsuneko Nakamura, dokter dengan hampir tujuh puluh tahun pengalaman bekerja sebagai psikiater menjelaskan jika pada dasarnya manusia hidup sendirian. Baginya, dalam hidup kesendirian adalah kondisi yang alamiah.

Beliau menjalani hidup dengan premis “Pada dasarnya manusia hidup seorang diri”. Sebuah cara hidup yang mengajarkan bahwa kesendirian itu baik. Berhubung memiliki fondasi hati (mental) “seorang diri” membuat Dokter Tsuneko tidak memiliki keinginan dan harapan yang kuat terhadap orang lain secara berlebihan, sehingga tidak terganggu sekalipun orang mendekat ataupun menjauh. Dia juga tidak merasakan kemarahan.

Sikap hati Dokter Tsuneko yang menganggap “kesendirian itu baik” membuat orang-orang disekitarnya merasa bebas dan senang serta hal ini malah membuat semakin banyak orang yang menyayangi Dokter Tsuneko.

Dalam konteks mindful (berkesadaran), perasaan yang tidak takut pada kesendirian akan memudahkan kesadaran jarak dalam relasi kemanusiaan untuk hadir penuh, sadar utuh untuk terlibat, namun tidak melekat apalagi terikat.

Dalam hal menginginkan hubungan manusia yang lebih baik, menghargai waktu untuk diri sendiri juga merupakan hal yang mendasar. Semoga kita bisa berdamai dengan kesepian dan selamat terhubung dengan diri sendiri serta merasakan kenyamanan dalam kesendirian. (sinse_novi)

You may also like

Leave a Comment