Home Berita Ribuan Buku USBN-SD Jadi Barang Tak Berharga Ditumpuk di Sekolah Dasar di Simalungun

Ribuan Buku USBN-SD Jadi Barang Tak Berharga Ditumpuk di Sekolah Dasar di Simalungun

by Slyika

SIMALUNGUN – Ribuan eksemplar buku USBN tahun 2022 yang dibeli dengan dana Bantuan Opersional Siswa (BOS) yang totalnya mencapai miliaran rupiah, diduga menjadi barang tak berharga.

Pasalnya, buku tersebut hanya ditumpuk di sekolah-sekolah tidak digunakan karena tidak adanya belajar tatap muka pada masa pandemi Covid 19, pada Januari-Maret lalu.

Direktur Institute Law of Justice (ILAJ) Fawer Full Fander Sihite mengatakan, pihaknya mengumpulkan informasi dan data-data terkait pembelian 6 buku untuk persiapan Ujian Nasional (UN) siswa kelas 6 yang bersumber dari dana bos dengan harga Rp58 ribu pereksemplar.

Padahal buku untuk pemandu dan latihan siswa kelas 6 SD mengikuti UN seharusnya dibagikan dan digunakan para siswa hanya 3 bulan, Januari-Maret 2022.

“Namun karena pandemi Covid 19, buku itu tidak digunakan karena tidak ada belajar tatap buka sehingga saat ini buku-buku itu menumpuk di sekolah-sekolah tidak digunakan. Padahal sudah dibayar dengan dana BOS trliwulan pertama kepada penerbit,” ujar Fawer, Selasa (26/7/22).

Parahnya, tambah Fawer, karena pengadaan buku-buku itu tidak ditampung di Rencana Kegiatan Anggaran Sekolah (RKAS)-BOS.

Kepala sekolah berniat mengembalikannya atau tidak membeli, namun diintimidasi oknum yang mengaku orang dekat Bupati Radiapoh H Sinaga. Kalau tidak menuruti bakal dicopot.

“Karena takut dicopot, kepala sekolah akhirnya membeli dan sudah dibayar dengan dana BOS triwulan pertama. Namun, bukunya tidak dipakai dan saat ini menumpuk di sekolah-sekolah seperti benda tak berharga,” sebut Fawer.

Pihaknya berharap Bupati Simalungun Radiapoh H Sinaga tidak membiarkan adanya jebakan pelanggaran hukum yang dilakukan kepala sekolah melalui pembelian buku dengan intimidasi oleh oknum yang mengaku orang dekatnya.

Dikonfirmasi melalui pesan What App (WA) terkait pembelian buku USBN-SD, Kepala Dinas Pendidikan Pemkab Simalungun Zocson Silalahi hingga 1 jam ditunggu  dan hingga berita ini tayang tidak memberikan tanggapan. (ricky fh)

You may also like

Leave a Comment