JAKARTA – Omah Anglo, kini hadir di Jalan Raya Kelapa Nias No.11, Blok NI 12, Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, Jakarta 14250.
Omah Anglo cabang kedua ini dibuka setelah sukses ramai dikunjungi cabang pertama yang berlokasi di sisi timur Ibu Kota Jakarta, tepatnya di Jalan Jatiluhur Raya, No DB9 Jakasampurna, Bekasi.
Omah Anglo yang berdiri sejak tahun 2020 kini menjadi pilihan masyarakat penyuka kuliner khas tradiosinal dengan cita rasa original.
Tempat wisata kuliner yang viral ini, selain menawarkan konsep tradisional khas makanan dan minuman Jawa daerah Jogyakarta, spot kuliner ini pas dan cocok untuk segala usia.
“Omah Anglo adalah rumah makan dengan konsep Jawa daerah Jokyakarta, baik set dekorasinya maupun menunya dengan taste bercita rasa Jawa,” jelas Eka Buana, selaku owner Omah Anglo kepada redaksi.
Ini yang membedakan Omah Anglo dengan lokasi kuliner lainnya di ibu kota.
“Kita juga sediakan ruangan AC fan non AC. Pas untuk private, meeting dan keluarga,” terang alumnus Sarjana Ilmu Komunikasi Kampus Tercinta IISIP Jakarta.
Menurutnya, Omah Anglo punya konsep tradisional khas menu makanan dan minuman unggulan dengan banyak variasi.
Diantaranya bakmi godog dengan telur bebek atau telur ayam, dan bubur bakar dicampur gudeg, ayam opor suwir, krecek, telor pindang yang disajikan secara hot plate, serta kopi Joss.
Kemudian ada penambahan menu baru, yaitu: mangut lele, pecak lele, dan sambel welut. Semuanya disajikan dengan original yang khas.
Konsep kuliner yang berbasis sejarah Jawa Jogyakarta, jelas Eka, selain punya khas makanan dan minuman, suasananya terasa nyaman dan bersih.
Pengunjung, jelas Eka, bisa melihat langsung dapur masak dengan tungku areng, dan benda-benda klasik Jawa, seperti wayang kulit dan perabotan kayu jati.
“Menariknya, Omah Anglo juga berkonsep open kitchen, customer bisa melihat langsung para koki memasak dengan menggunakan anglo dan bahan bakar areng batok,” sambungnya.
Semuanya serba heritage dan ditata secara apik untuk para pengunjung Omah Anglo.
Suasana menikmati hidangan Omah Anglo diiringi dengan musik tradisional gending-gending Jawa, gending dolayan serasa makan bersama keluarga di beranda rumah desa di Jogyakarta dan Omah Anglo juga memiliki pojok oleh-oleh yang diisi makanan tradisional dan jajanan masa dulu.
“Kalau sebelumnya Omah Anglo hadir di pinggiran ibu kota, kini Omah Anglo hadir di pusat ibu kota Jakarta di kawasan Kelapa Gading. Karena sukses yang pertama, maka kita bikin part duanya,” pungkas Ekbun, panggilan akrab sang owner.