Home Berita Latihan Bersama Water Rescue, Tingkatkan Kapasitas Kemampuan dan Kesiapsiagaan Penanggulangan Bencana di Lampung

Latihan Bersama Water Rescue, Tingkatkan Kapasitas Kemampuan dan Kesiapsiagaan Penanggulangan Bencana di Lampung

by Slyika

SABTU – Forum Rescue Relawan Lampung (FRRL) sebagai wadah para relawan dan potensi SAR di Lampung berdiskusi dengan Kepala Badan Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Lampung soal latihan bersama.

Gayung bersambut dengan dukungan Federasi Arung Jeram Indonesia (FAJI) Lampung, Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Provinsi Lampung, Forum Relawan Bencana (FRB) Lampung dan Institut Teknologi Sumatera (Itera) menyambut baik rencana kegiatan latihan bersama water rescue atau pertolongan di permukaan air.

Bertempat di Embung E Institut Teknologi Sumatera (ITERA) kegiatan latihan diikuti berbagai organisasi potensi SAR, pecinta alam, lembaga kemahasiswaan, organisasi kemanusiaan dan pewakilan instansi.

“Kegiatan ini murni swadaya dan tidak dipungut biaya. Para relawan diwajibkan membawa peralatan dan konsumsi masing-masing,” jelas Ketua Pelaksana Aris Suryono, yang juga menjabat sebagai Ketua FRRL.

Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan koordinasi antar lembaga dalam menghadapi situasi darurat di perairan, seperti banjir dan kecelakaan air lainnya.

Melalui pelatihan, para peserta mendapatkan pengetahuan dan keterampilan dalam teknik penyelamatan di air, penggunaan peralatan penyelamatan, serta simulasi evakuasi korban.

Dalam latihan bersama menghadirkan instruktur dari Basarnas, FAJI, FRRL dan BSMI.

“Bahwa kolaborasi lintas multi sektor ini merupakan langkah strategis dalam membangun kesiapsiagaan masyarakat terhadap potensi bencana di wilayah Lampung,” ujar Aris suryono.

Ia juga menekankan pentingnya sinergi antara institusi pendidikan, organisasi relawan, organisasi kemanusiaan dan komunitas olahraga air dalam menciptakan sistem penanggulangan bencana yang efektif dan responsif.

Aris Suryono juga memohon maaf karena tingginya antusias calon peserta pelatihan sehingga pendaftaran ditutup lebih awal karena melampaui kuota.

“Kami akan secara rutin agendakan kegiatan sejenis ini dan memberikan kesempatan dilain waktu kepada sahabat-sahabat hebat yang belum dapat mengikuti kegiatan kali ini karena membludaknya peserta,” ujar Aris.

Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam membangun kerjasama antar lembaga meningkatkan kapasitas penanggulangan bencana, khususnya di wilayah rawan bencana air.

“Karena bencana adalah urusan kita bersama,” tandasnya.

Editor: Theo Esto

You may also like

Leave a Comment