Home Opini Aku Jelek

Aku Jelek

by Slyika

Di satu saat, saya pernah menemui situasi dimana saya tidak bisa berkata-kata, terdiam beberapa saat, karena kaget dengan apa yang saya dengar.

Murid saya ini memang spesial, ada ciri khusus di wajahnya yang tidak mungkin bisa dilewatkan pandangan orang. Saat itu, dia masih kelas 1.

Dia pernah sampaikan kepada saya, dengan wajah sedih tertunduk dengan titisan air mata. “Bu guru, kenapa aku jelek?”

Kejadian di atas benar benar saya alami, menjadi guru di sekolah dasar selama hampir 20 tahun baru sekali ini saya dengar pertanyaan seperti itu.

Insting saya sebagai seorang ibu saat itu adalah memeluknya. Lalu saya usap air matanya dan saya katakan “kamu cantik nak, sempurna”.

Selama beberapa saat setelahnya, dia menjadi pemurung, semangat belajarnya menurun drastis, padahal pada saat itu, saya berhasil menemukan latar belakang pertanyaannya.

Teman sekelas mengatainya “muka kamu belang, jelek!” Temannya sudah meminta maaf dan berjanji tidak akan mengulanginya lagi, namun perkataan itu sudah terlanjur membekas di hatinya.

Kebanyakan tindakan bullying yang terjadi di lingkungan sekolah dan rumah melibatkan pelaku serta korban di bawah umur.

Menurut hasil kajian Konsorsium Nasional Pengembangan Sekolah Karakter tahun 2014, tindakan perundungan terjadi hampir di setiap sekolah di Indonesia.

Tetapi, hanya 87 kasus bullying yang dilaporkan ke sektor pendidikan. Tentu saja hal ini meresahkan orang tua, para guru dan staf pengajar. Bullying adalah tindakan yang merugikan.

Baik korban maupun pelaku perundungan sama-sama berisiko merasakan efek negatif bullying. Ada berbagai macam jenis bullying, yang siswa saya alami adalah kontak verbal langsung.

Siswa A mengejek siswa B dengan sebutan yang tidak baik; mempermalukan, memberi panggilan nama, sarkasme, merendahkan, mengintimidasi, dan menyebarkan gosip termasuk di dalamnya.

Jangan berpikir di era belajar dari rumah saat ini tidak terjadi kasus bullying, karena ada jenis bully yaitu Cyber bullying karena adanya Kemajuan teknologi yang ternyata memiliki sisi negatif.

Menyakiti orang lain dengan media elektronik seperti mengirim rekaman video intimidasi dan menuliskan komentar jahat di media sosial tergolong ke dalam perundungan di dunia maya.

Dampak nyata yang terjadi pada siswa saya adalah menjadi rendah diri, pemurung, hilang konsentrasi dan menurunnya prestasi belajar.

Dampak yang terjadi pada korban bullying dapat menjadi sangat memprihatinkan yaitu; gangguan mental, mulai dari sensitif, rasa marah yang meluap-luap, depresi, rendah diri, cemas, kualitas tidur menurun, keinginan menyakiti diri sendiri, hingga bunuh diri.

Menggunakan obat-obatan terlarang. Menarik diri dari lingkungan sosial sehingga tidak bisa berinteraksi dengan orang lain.

Menjadi perundung juga (bully-victim) atau melakukan balas dendam. Untungnya kasus yang terjadi pada siswa saya dapat saya temui dengan cepat, meskipun self healing pada korban tidak secepat itu.

Ada proses perlahan yang mesti dilakukan, mengembalikan rasa percaya diri, aman, dan nyaman dalam lingkungan sekolah merupakan hal utama yang mesti dilakukan.

Sungguh, menjadi guru adalah profesi dimana saya harus belajar banyak hal, dan masih harus terus belajar.

Kenali siswa dengan baik, itu kunci utamanya, bagaimana sikap dan tingkah laku yang menjadi kebiasaan mereka, ada pengenalan secara mendalam yang harus dilakukan, saat ini jadi lebih sulit untuk dilakukan karena tidak adanya proses tatap muka dalam pembelajaran, tapi usahakanlah bertegur sapa di luar pelajaran sesering mungkin.

Tanyakan kabar mereka, kesulitan mereka, minta mereka bercerita tentang kejadian yang mereka alami, jadikan hal tersebut sebagai jembatan untuk membangun rasa percaya siswa terhadap gurunya.

Tidak ada satu hal pun yang sia-sia ketika kita berinvestasi kebaikan pada anak-anak. They are the future.

Flamingga

Referensi: Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. (n.d.). Bullying.
Zakiyah, EZ., dkk. 2017. Faktor yang Mempengaruhi Remaja dalam Melakukan Bullying. Jurnal Penelitian & PPM. 4(2): 129-389.

You may also like

Leave a Comment