Home Opini Berbagi Tulisan dengan Niat Ibadah

Berbagi Tulisan dengan Niat Ibadah

by Slyika

SETIAP hari kita bisa berbagi pada banyak orang. Wujudnya beragam, tergantung pada kemampuan masing-masing. Tidak selalu harus materi.

TUHAN Sang Pencipta Alam Semesta memberikan kesempurnaan pada manusia sebagai makhlukNYA. Apapun yang dimiliki bisa dibagikan. Terpenting ikhlas melakukannya dan memberi manfaat pada penerimanya.

Selama pandemi Covid-19 adalah momentum yang tepat untuk berbagi kepada sesama. Bahkan meningkat aktivitas positif itu. Wujudnya apa saja. Terutama membagikan pada orang yang membutuhkannya.

Saat ini adalah waktu yang tepat untuk menunjukkan kepedulian sosial yang tinggi. Membantu sesama tanpa pamrih. Memberikan yang mereka butuhkan sesuai kemampuan tiap-tiap orang. Jangan memaksakan diri.

Salah satu yang setiap hari dapat dibagikan adalah berbagai tulisan yang bermanfaat. Agar menulisnya lancar saat mengerjakannya niatkan sebagai ibadah, sepenuhnya karena TUHAN.

Biasanya karena niatnya seperti itu maka TUHAN membantu memperlancar proses menulisnya. Jari-jari tangan digerakkannya untuk merangkai huruf demi huruf hingga jadi kata dan kalimat. Akhirnya menjadi tulisan yang bermakna dan bermanfaat.

Lakukan terus aktivitas positif itu dengan konsisten dan sukacita. Jangan pernah lelah melaksanakannya. Itu adalah kebaikan yang nyata.

Rajin Membaca dan Berkomunikasi
Tema yang ditulis bisa beragam. Sesuai topik yang dikuasai dan diminati. Agar tulisannya “berwarna” dan bermakna, rajinlah membaca dan berkomunikasi dengan banyak orang. Dua hal itu besar sekali manfaatnya sebagai bahan untuk tulisan-tulisan yang dibuat.

Rajin membaca dan berkomunikasi dengan banyak orang sama sekali tidak ada ruginya. Untungnya sangat banyak  terutama buat diri sendiri.

Pengetahuan dan wawasan jadi bertambah. Juga tentunya pengalaman. Semuanya sangat bermanfaat baik buat diri sendiri maupun orang lain.

Sebelum dibagikan ke banyak orang, baca ulang tulisannya. Segera perbaiki jika ada kesalahan. Secara maksimal hindari berbagai kekeliruan dalam menulis dan jangan sampai salahnya fatal.

Tulisan yang ditulis dan dibagikan kepada orang lain, menunjukkan kualitas dan kredibilitas penulisnya. Untuk itu selalulah hati-hati dalam menulis.

Setiap orang yang membaca tulisan bisa menilai kualitas penulisnya. Meski tidak terucap, dalam hati mereka ada penilaian seperti itu.

Kebiasaan Menyenangkan
Jangan pernah mengharapkan tulisan yang sempurna. Sepanjang hayat kita, itu tidak akan pernah terjadi. Kesempurnaan itu hanyalah milik TUHAN.

Setelah diyakini tulisan yang dibuat minim dari kesalahan terutama data dan mengacu pada ejaan yang disempurnakan, dengan penuh keyakinan bagikan ke banyak orang. Jangan pernah mengharapkan balasan dari siapapun.

Jika ada yang merespon positif berilah apresiasi dan ucapkan terima kasih. Terhadap tanggapan yang negatif, jangan dipikirkan. Itu adalah masukan yang kalau benar lakukan perbaikan. Jika tidak mendasar dan mengada-ada biarkan saja. Tidak usah membuat pusing.

Sebaiknya hindari perdebatan dengan orang yang merespon negatif dan tidak mendasar. Jangan membuang energi untuk hal tersebut. Apalagi sampai debat kusir yang akhirnya dapat menimbulkan permusuhan. Silaturahimnya bisa rusak dan putus.

Bagaimana dengan yang tidak merespon. Biarkan saja. Selalulah berpikir positif. Mungkin mereka sibuk. Bisa juga jarinya tidak tertarik memberikan tanggapan atas tulisan itu. Terpenting niat berbagi lewat tulisan sudah dilaksanakan.

Jadikanlah menulis sebagai kebiasaan sehari-hari yang menyenangkan. Ibadah yang membuat banyak orang bahagia apalagi jika tulisan-tulisan itu bermanfaat buat mereka.

Selamat berbagi lewat tulisan. Lakukan terus dengan penuh semangat hingga akhir hayat. Aamiin ya robbal aalamiin.

Dr Aqua Dwipayana

Pakar Komunikasi dan Motivator Nasional

You may also like

Leave a Comment