Home Opini Disiplin

Disiplin

by Slyika
INDONESIA dan dunia mengakui militer adalah organisasi yang terbaik dalam pengelolaan sistem kedisiplinan. Di dalamnya, mengatur kecepatan dan ketepatan waktu dalam segala hal.
Satu komando, satu waktu, dan satu tujuan. Bersifat instruksional (mengikuti petunjuk), menyebar ke semua sektor dan lini. Tepat sasaran menuju target obyek tujuan.
KONSEP ini pula yang membuat perbedaan karakter personal (kepribadian) milter dan sipil. Sistem bergerak menjadi aturan main hingga menjadi sebuah tradisi atau kebiasaan.
Pola ini kemudian diadopsi dan dilebur oleh sebagian lembaga pendidikan dan pelatihan (Diklat), tak terkecuali pondok pesantren modern dalam membangun karakter (character building) dasar murid atau santrinya.
DISEPAKATI dalam sebuah sistem aturan kegiatan dari bangun tidur hingga mau tidur. Semua berjalan, seirama sesuai dengan kesepakatan waktu yang sudah ditentukan. Jika ada yang keluar dari sistem, dampaknya akan mengganggu kegiatan lain.
SEBAB, waktu adalah uang (baca ; bernilai) dan waktu laksana pedang. Jika tak dimanfaatkan dengan baik, ia akan membunuh pemiliknya. Dan, masa lalu (waktu yang sia-sia) adalah sesuatu yang paling jauh, karena tak bisa diulang lagi (Imam Ghozali).
BAGAIMANA dengan keluarga ? Tak ada salahnya jika diterapkan di rumah dalam membentuk pribadi yang disiplin. Disepakati dalam sebuah aturan keluarga, orang tua bisa menerapkan PROGRAM WAJIB DISIPLIN dalam setiap rutinitas kepada sang buah hati.
DARI bangun tidur pagi, mandi pagi, hingga malam hari dan tidur malam, semua dikelola melalui sistem. Biarkan mesin sistem yang berjalan disertai kelengkapan punish (hukuman) reward (hadiah).
Diharapkan mengurangi persengketaan antara anak dan orangtua, berbuah kesadaran dan tanggung jawab. Sebab, sistem yang “menegur” bukan “omongan” yang keluar dari mulut ayah dan bunda.
PERUBAHAN zaman merubah segalanya, karena hanya perubahan yang mampu hidup berdampingan dengan siklus zaman. “Ajarilah anak-anakmu sesuai dengan zamannya, karena mereka hidup di zaman mereka bukan pada zamanmu.
Sesungguhnya mereka diciptakan untuk zamannya, sedangkan kalian diciptakan untuk zaman kalian,” demikian Rasulullah bersabda.
SEMOGA, perubahan pola mendidik anak ini akan meminimalisir konflik orangtua dan anak hingga akan menciptakan RUMAHKU SURGAKU (Baiti Jannati),
KELUARGAKU DAMBAANKU, dan ANAK-ANAKKU PERMATA HATIKU. Aaaamiiin YRA.🤲
SEMOGA bermanfaat. Mohon maaf lahir dan bathin. Wallahu’alam.

Nurcholis Qadafi

Wartawan Senior, Penceramah dan Usahawan

You may also like

Leave a Comment