Home Opini Menyimak Banyak Curhat Membuat Makin Bersyukur

Menyimak Banyak Curhat Membuat Makin Bersyukur

by Slyika

Selama pandemi Covid-19 aktivitas silaturahim saya tidak berubah. Bahkan makin meningkat karena banyak orang yang membutuhkan motivasi. Hal itu membuat saya kekurangan waktu.

Sementara di sisi lain banyak orang yang memiliki banyak waktu luang. Aktivitasnya menurun drastis. Bahkan tidak sedikit yang kebingungan karena tidak ada kegiatan sama sekali.

Saya terus konsisten bergerak. Dari waktu ke waktu. Dari satu tempat ke tempat yang lain. Dari satu acara ke acara yang lain. Semuanya saya lakukan dengan suka cita dan penuh rasa syukur.

Merasa kepuasan batin yang tiada tara saat aktivitas yang saya lakukan bermanfaat pada banyak orang.

Itu dapat dirasaakan langsung saat mereka memberikan umpan balik (feedback), baik langsung menyampaikan kepada saya, melalui orang lain, maupun lewat media sosial.

Mereka yang semula merasa putus harapan dan melihat dunia serta masa depannya gelap, kembali bergairah. Bangkit dari keterpurukan dan muncul semangat untuk mengoptimalkan potensinya.

Tidak pasrah dengan kondisi pandemi Covid-19. Berusaha “melawannya” dengan penuh keyakinan bakal berhasil. Tentunya diiringi dengan doa memohon bantuan kepada TUHAN.

Butuh Saluran Curhat
Di antara semua yang saya alami, salah satu yang menarik adalah menyimak banyak curahan hati (curhat) dari teman-teman.

Mereka pimpinan di kantornya namun tidak berdaya karena sering mendapat tekanan dari atasannya.

Orang-orang yang tidak memahami itu, melihat mereka selalu enak dengan menyandang jabatan tertinggi di kantornya. Tinggal memerintah jajaran yang dibawahnya.

Bahkan ada juga yang beranggapan bahwa kondisi mereka baik-baik saja termasuk selama pandemi Covid-19.

Realitanya tidak seperti itu. Hampir setiap hari mereka merasakan tekanan. Jadi kondisinya sebaliknya dari dugaan banyak orang.

Mereka butuh saluran untuk menyampaikan curhatnya. Saya menyiapkan diri untuk itu. Maka klop.

Dengan sabar saya menyimak semua curhat mereka. Sambil memikirkan respon terbaik yang saya berikan agar mereka mendapatkan solusi atas semua masalahnya. Bukan makin terpuruk.

Minimal kesediaan saya menyimak curhat sudah mengurangi beban mereka. Apalagi jika disertai solusi terbaik, tentunya jauh lebih baik lagi.

Saya selalu berusaha bersikap obyektif. Apalagi tidak ada kepentingan sama sekali dengan urusan mereka. Sehingga lebih jernih dan mudah melihat semua masalah termasuk hingga ke akarnya.

Selama menyimak itu, juga saya niatkan belajar. Nyatanya dalam proses tersebut banyak sekali pelajaran dan pengalaman berharga yang saya peroleh.

Menariknya semua pelajaran dan pengalaman itu tidak pernah saya peroleh selama sekolah sejak di taman kanak-kanak hingga kuliah doktoral. Padahal puluhan tahun lamanya.

Hal itu hanya dapat saya peroleh di lapangan. Saat melaksanakan silaturahim dengan ikhlas.

“Menyentuh” Hati Sejuta Orang
Ketika menyimak dengan tekun dan serius semua curhat mereka, pada waktu yang bersamaan rasa syukur saya meningkat. Bersyukur untuk banyak hal.

Pertama, mendapat kepercayaan menyimak curhat banyak teman termasuk yang menjabat pada jabatan strategis dan vital. Baik di pemerintahan, badan usaha milik negara (BUMN), maupun di swasta.

Tidak semua orang mendapatkan amanah seperti itu. Biasanya mereka yang curhat melakukannya secara selektif. Hanya menyampaikan kepada orang yang mereka percayai.

Kedua, membantu mengurangi beban mereka yang sedang ada masalah dengan pekerjaan termasuk atasannya.

Bahkan ada yang bisa saya bantu menuntaskan masalahnya, sehingga setelah curhat mereka jadi lega dan plong. Beban berat yang ada pada dirinya sudah hilang.

Mereka sangat berterima kasih kepada saya karena ada saluran komunikasi buat mereka. Sebelumnya tersumbat sebab semua masalah hanya mereka simpan sendiri.

Ketiga, sangat bersyukur karena saya sama sekali tidak merasakan hal serupa dengan yang mereka rasakan. Itu buah dari atasan satu-satunya adalah TUHAN.

Selama 17 tahun terakhir dengan memiliki atasan TUHAN, saya bebas bergerak ke mana saja tanpa ada yang melarang. Berbuat hal-hal positif sesuai hati nurani.

Alhamdulillah hasilnya telah dirasakan banyak orang. Atas ridho TUHAN diantaranya saya sudah “menyentuh” hati lebih dari sejuta orang di seantaro negeri dan puluhan negara melalui kegiatan Sharing Komunikasi dan Motivasi.

Langsung maupun tidak langsung membahagiakan banyak orang melalui berbagai bantuan yang semua sumbernya dari TUHAN. Saya hanya sebagai pesuruh saja yang menyalurkan rezeki dariNYA.

Insya ALLAH saya terus melakukan hal positif kepada sesama sesuai perintah TUHAN.

Saya akan berhenti kalau Sang Pencipta alam semesta dan isinya telah memerintahkan saya untuk menghentikan semua aktivitas tersebut.

Semoga ke depan semakin banyak orang yang mampu menuntaskan masalahnya sendiri dan lebih banyak membantu sesama yang membutuhkannya. Aamiin ya robbal aalamiin…

Dari Bogor saya ucapkan selamat berusaha optimal mengeleminir semua masalah dan selalu mencari saluran komunikasi yang tepat. Salam hormat buat keluarga.

Dr Aqua Dwipayana
Pakar Komunikasi dan Motivator Nasional

You may also like

Leave a Comment