JAKARTA – Intelijen Rakyat Semesta (IRS) Ormas Masyarakat Madura Asli (Madas) Nusantara mengusulkan kepada Presiden Prabowo Subianto agar menyita uang judi online (Judol) yang diparkir di rekening bank-bank pemerintah yang nilainya triliunan rupiah.
“Dari hasil laporan Intelijen Rakyat Semesta (IRS) Ormas Madas Nusantara diperoleh informasi banyak bank pemerintah diduga menjadi tempat penampungan hasil judi online. Dana-dana tersebut menggunakan kode-kode tertentu,” tegas Ketua Umum Ormas Madas Nusantara HM.Jusuf Rizal, SH di Jakarta kepada beritaind.com, Jumat (9/5/25).
Penggiat anti korupsi itu menyebutkan, setelah terbongkar mafia judi online yang juga disebut melibatkan oknum-oknum di Kementerian Informasi (Kominfo), pemilik dana judi online kini kocar-kacir, apalagi diduga melibatkan ekit politik dan strategis.
“Baiknya Presiden Prabowo mengerakkan mesin Satgas Pemberantaran Judi Online untuk menelusuri aliran dananya yang disimpan diberbagai Bank. Dana itu diduga ratusan triliun, yang dapat digunakan untuk menambal keuangan negara,” ujar Jusuf yang juga aktivis pekerja dan buruh itu.
Dia menyebutkan, ormas Madas Nusantara selaku ormas mitra TNI-Polri belum dapat memberikan kontribusi banyak bagi pembangunan bangsa.
Namun, warga Madura memiliki komitmen kuat membangun Indonesia dan menjaga negeri.
Lebih lanjut pria berdarah biru keturunan Raja Sumenep, Arya Wiraraja itu, mengatakan bila dibutuhkan Ormas Madas Nusantara dengan senang hati menyampaikan informasi yang diperoleh terkait dana judi online diberbagai bank.
“Presiden Prabowo juga bisa memanggil Menteri Keuangan, Sri Mulyani, Direktur Utama Bank-Bank Pemerintah, PPATK, Kejaksaan, Polri, BIN (Badan Intelijen Negara), Menkopolhukam, Budi Gunawan, dll, guna mentrace dan menyita dana judi online itu,” tegas Jusuf.
Pada kesempatan yang sama Jusuf Rizal juga berharap melalui operasi sita dana judi online itu, dapat dibongkar dan dipenjara aktor intelektualnya karena punya irisan dengan peredaran narkoba yang marak di Indonesia.