JAKARTA – Paguyuban masyarakat Aceh di Jakarta, yang tergabung dalam Pimpinan Pusat (PP) Taman Iskandar Muda (TIM) melalui Bidang Pengembangan Ekonomi dan Usaha, bekerja sama dengan PT Trans Continent menggagas pertemuan pengusaha dan pembentukan Aceh Bisnis Forum (ABF).
Pertemuan perdana para Saudagar Aceh ini berlangsung di kantor PT Trans Continent Gampong Beurandeh Krueng Raya, Kecamatan Mesjid Raya Aceh Besar, Selasa (2/5/23).
Pertemaun ABF pertama ini diikuti ratusan pengusaha Aceh dari berbagai kelas, mulai mikro, kecil, menengah, dan besar.
Pertemuan bertujuan menjadi ajang silaturahim, membuka jaringan (networking) dan pangsa pasar di level lokal, regional, nasional, hingga internasional.
“Saya berharap dan berikhtiar untuk mendorong kegiatan silaturrahim pertemuan ini menjadi “entry point” dan kebangkitan kembali wirausahawan/UMKM Aceh di pentas nasional dan global,” kata Ketua Umum PP TIM, Muslim Armas saat membuka pertemuan dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Rabu (3/5/23).
Menurutnya, setelah pertemuan di Aceh ini, pihaknya berencana akan menggelar pertemuan lanjutan, sekaligus expo hasil bumi dan kerajinan Aceh di Jakarta.
“Insya Allah nanti kita akan agendakan pertemuan rutin di Aceh dan Jakarta, untuk bersama-sama berupaya bagaimana agar produk-produk kerajinan Aceh bisa dipasarkan di tingkat nasional dan global,” ujar Muslim Armas yang juga pengusaha asal Pidie.
Muslim Armas menegaskan, ABF ini merupakan organisasi independen, tidak berafiliasi dengan partai politik manapun.
ABF mengedepankan prinsip pluralisme dan kesetaraan/egaliter, dengan fokus pada “business oriented” untuk kemajuan dunia usaha/UMKM Aceh.
Hadir pada acara tersebut Wakil Rektor Universitas Syiah Kuala Bidang Perencanaan, Kemitraan, dan Bisnis, Dr. Ir. Taufiq S., M.Eng., IPU.
Kemudian Guru Besar Jurusan Studi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis USK Prof.Dr. Apridar, S.E.,M.Si, beserta jajaran USK.
Selanjutnya CEO PT Trans Continent, Ismail Rasyid yang juga Wakil Ketua PP TIM.
Dalam sambutannya, Ismail mengatakan, ada dua tujuan utama dari pertemuan ini.
Pertama, sebagai ajang silaturahim antarpara pengusaha Aceh.
“Kedua, untuk membentuk lembaga Aceh Bisnis Forum yang akan menjadi wadah bagi para pengusaha Aceh dalam membangun jaringan dan pasar hingga ke level nasional dan internasional,” ungkapnya.
Di sela-sela kegiatan yang berlangsung hingga sore itu, juga dilaksanakan penandatangan memorandum of understanding (MoU) antara Universitas Syiah Kuala dengan PT Trans Continent, sebagai bagian dari implementasi Kampus Merdeka.
Ditopang Empat Pilar
Ketua Bidang Pengembangan Ekonomi dan Usaha PP TIM, Munzir Al Munir SE mengatakan, Aceh Business Forum yang dibentuk dalam pertemuan tersebut merupakan suatu wadah perhimpunan para wirausahawan/UMKM Aceh untuk membangun jaringan (networking) seluruh Indonesia dan juga pasar global.
“ABF ini terlahir dari gagasan Bidang Pengembangan Ekonomi & Usaha (BPEU) Pimpinan Pusat Taman Iskandar Muda (PP TIM) untuk memfasilitasi semua pelaku UMKM Aceh menuju pasar nasional dan global,” katanya.
Dalam perjalanannya, kata Munzir, gagasan ini ditopang oleh 4 pilar yaitu, PP TIM, Pelaku wirausahawan/UMKM Aceh, Universitas Syiah Kuala (USK), dan Ikatan Alumni USK Jabodetabek.
Pada kesempatan ini, Ismail Rasyid, SE, pengusaha nasional multimoda transport PT. Trans Continent (Royal Group), yang juga ketua Ikatan Alumni USK Jabodetabek, memprakarsai kegiatan pertama pertemuan pengusaha ini.
Hadir juga pelaku UMKM di Aceh seperti Usuluddin, Doddy Minyeuk Pret, Khairul Ija Krong, Azwir Nazar Cahaya Aceh, Nazar Nyak Baeek (Tour/Travel), Jidat Aceh Coffee Land, dan lainnya.
“Setelah pertemuan silaturrahim ini akan ada agenda yang sama di Jakarta, sehingga terbangun sinergitas yang komprehensif antara pelaku wirausahawan nasional dan daerah Aceh,” ungkapnya.
1 comment
Hello,
New 2024 club music https://0daymusic.org MP3, FLAC, Music Videos.
0daymusic Team