Home Opini Analisis Out Off the Job Development

Analisis Out Off the Job Development

by Slyika

Sumber daya manusia merupakan aset paling berharga dalam sebuah organisasi. Di tengah dinamika globalisasi, kemajuan teknologi, dan persaingan yang semakin ketat, kualitas dan kapabilitas SDM menjadi faktor penentu keberhasilan dan daya saing organisasi.

Oleh karena itu, pengembangan SDM menjadi kebutuhan strategis yang tidak dapat diabaikan.
Pengembangan SDM adalah proses sistematis yang dilakukan untuk meningkatkan keterampilan, pengetahuan, sikap, dan kapasitas individu agar dapat mencapai kinerja yang lebih optimal. Menurut Gary Dessler (2017), pengembangan SDM melibatkan pelatihan, pendidikan, serta pengalaman kerja yang terstruktur.

Out Off the Job Development merupakan metode pengembangan karyawan atau tenaga profesional yang dilakukan di luar lingkungan kerja sehari-hari.

Artinya, pelatihan ini tidak dilakukan sambil bekerja (on the job), tetapi dalam bentuk kegiatan yang terpisah, seperti pelatihan formal, seminar, workshop, kuliah, atau simulasi.

Tujuannya adalah untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap tanpa tekanan langsung dari pekerjaan rutin.

Ada beberapa ciri out off the job development yakni dilakukan di luar tempat kerja atau diluar jam kerja, fokus pada pengembangan jangka panjang dan pemahaman konseptual, peserta tidak menjalankan tugas pekerjaan saat mengikuti pelatihan, biasanya melibatkan pelatih profesional, konsultan eksternal, atau institusi pendidikan.

Kemudian macam-macam Out off the job development diantaranya yaitu Studi Kasus (Case Study), Seminar dan Lokakarya (Workshop), Simulasi dan Game Theory, Pelatihan Terstruktur (Formal Training), Kursus Online (e-Learning / MOOC), Studi Banding / Observasi Profesional, Pelatihan Sertifikasi Khusus.

Out Off the job development merupakan pendekatan efektif untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan wawasan karyawan secara terstruktur dan mendalam.

Dengan suasana yang berbeda dari tempat kerja, peserta lebih mudah menyerap materi, berinovasi, dan mengembangkan kemampuan baru yang kemudian dapat diimplementasikan saat kembali bekerja.

Pendekatan ini juga mendorong pembelajaran berkelanjutan dan profesionalisme dalam jangka panjang.

Melalui metode ini, peserta dapat memperluas wawasan, meningkatkan profesionalisme, serta mempersiapkan diri menghadapi tantangan baru di tempat kerja.

Dengan demikian, off the job development berperan penting dalam membentuk tenaga kerja yang lebih kompeten, adaptif, dan siap bersaing dalam dunia kerja yang terus berkembang.

Aam Amalia dan Yulia Yuningsih

You may also like

1 comment

Amalia 13 Juni, 2025, 20:21 - 20:21

Keren

Reply

Leave a Comment