Home Berita AFKN dan HIMSANI AFKN Gelar Seminar Nasional Strategi Konten Kreator Era Digital

AFKN dan HIMSANI AFKN Gelar Seminar Nasional Strategi Konten Kreator Era Digital

by Slyika

JAKARTA – Kebutuhan akan pemanfaatan media sosial tak dapat dilepaskan dari keseharian dunia modern saat ini.

Terkait hal tersebut, Pondok Pesantren Nuu Waar AFKN akan menggelar seminar nasional ‘Strategi, Mencerdaskan, Mengkaryakan, Memandirikan dan Membangun Karier Konten Kreator di Era Digital”.

Acara yang digagas Himpunan Santri AFKN Irian Jaya (HIMSANI) Nuu Waar akan berlangsung di Aula Pondok Pesantren Nuu Waar AFKN, Taman Sari, Setu, Bekasi, Jawa Barat, Minggu (16/2/24), mulai pukul 09.00 WIB sampai selesai.

Tiga praktisi media sosial yang menjadi pembicara dalam seminar adalah Bois Ahmad (Pembuat Terkenal), Afif Yufril (Jurnalis/ Praktisi Kehumasan), Jeff Clouds (Praktisi Digital), dan Nasser Pagesa sebagai moderator.

Agenda akan diisi juga oleh ceramah dari Presiden Pondok Pesantren Nuu Waar AFKN Ustadz Fadzlan Rabbani Garamatan.

Menurut Ustadz Fgadzlan Garamatan atau yang akrab disapa dengan panggilan UFG, seminar atau ceramah dalam lingkup nasional seecara rutin digelar di AFKN.

Lewat cara itu, ia berharap para santriwan dan santriwati tetap dapat dapat memahami perubahan dunia.

“Intinya kita ingin mengajak audience seminar khususnya para santri untuk menambah wawasan ilmu mereka, terutama dengan menghadirkan para praktisi yang ahli di bidangnya masing-masing. Dalam kesempatan ini scope-nya adalah era digital yang berkaitan dengan kreasi dan pembuatan konten-konten di media sosial,” papar ustadz asal Fakfak, Papua Barat itu, Jumat (12/2/25).

Pemahaman terhadap penggunaan media sosial juga dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan dakwah Islam.

UFG berharap para santri dapat melek juga memiliki kemampuan membuat narasi atau hal lain yang berkaitan dengan pemanfaatan media sosial dewasa ini.

“Sekarang ini dakwah lewat media sosial menjadi salah satu hal yang sangat penting. Dakwah dengan konsep kreatif di media sosial tentu akan lebih mudah masuk ke generasi muda yang sulit lepas dari media sosial. Ini tantangan bagi kita semua,” lanjut UFG.

Yayasan Al-Fatih Kaaffah Nusantara (AFKN) yang dipimpin UFG merupakan lembaga sosial kemasyarakatan yang fokus bergerak dalam bidang dakwah, pendidikan, sosial, dan pengembangan sumber daya manusia.

Mayoritas santriwan dan santriwati di Ponpes Nuu Waar diketahui berasal dari Papua dan Papua Barat.

Disamping pembelajaran agama, pihak pesantren juga memberikan pemahaman dan wawasan kebangsaan kepada para santri sehingga dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang juga cinta Tanah Air.

“Jadi tidak saja bicara Al-Quran, tapi juga bicara bagaimana menjadi orang Indonesia di dalam pertahanan keamanan bangsa ini, terutama di era digital,” ucapnya.

Dengan memiliki wawasan kebangsaan, ia yakin para santri dapat menjadi manusia yang lebih bernilai dan membanggakan keluarga.

Segala kebiasaan lama santri yang tidak baik, akan luntur karena ditanamkan pola pikir dan sikap yang menjunjung tinggi nilai-nilai kebangsaan.

“Sehingga saat pulang ke kampung halaman, dia bangga cerita kepada keluarga tentang Indonesia. Saya harus berhasil dari Papua untuk Indonesia, saya belajar dari Bekasi atau dari Jawa untuk kampung saya, untuk Indonesia,” sambung UFG.

“Konsep kita sekarang, jangan berpikir menjadi pegawai negeri, tapi dia harus jadi matahari perubahan. Bisa jadi pengusaha, pedagang, tapi pemikirannya adalah kebangsaan Indonesia. Dari Papua untuk Indonesia. Karakter ini yang kita bangun selama mereka ada di sini, termasuk menjadi konten kreator yang saat ini bisa dikatakan ‘usaha tambang baru’ pada sumber daya manusia,” tutur UFG.

You may also like

Leave a Comment