Home Lifestyle The Power of Bersyukur, Kekuatan Gratitude Sebagai Attitude

The Power of Bersyukur, Kekuatan Gratitude Sebagai Attitude

by Slyika

JAKARTA – Gratitude atau bersyukur ternyata merupakan hal yang bisa kita lakukan dan sangat memiliki manfaat. Menuliskannya secara rutin dalam bentuk gratitude journal atau jurnal bersyukur dapat menjadi salah satu jalan yang efektif untuk stabilitas dan meningkatkan kesejahteraan mental (psychological wellbeing).

Dengan menulis, pikiran menjadi lebih tenang dan tidak mudah stress serta memudahkan diri menguraikan kekusutan pikiran yang berlebih. Hal ini mirip dengan kebiasaan baik menulis diary disaat kecil atau remaja dulu.

Kombinasi the power of writing dengan the power of bersyukur kiranya akan menjadi kombo semesta untuk melipatgandakan keberlimpahan (what you feel – you attract).

Yuk semakin kita kenali lagi apa itu gratitude menurut jurnal psikologi. Merujuk pada penelitian Seligman & Csikzenmihalyi di tahun 2000, memberi sumbangsih pada perkembangan literatur ilmiah psikologi yang berfokus pada bidang psikologi positif telah semakin meningkat selama beberapa dekade terakhir.

Salah satu aspek perkembangan tersebut adalah adanya perpindahan dari disease model yang berfokus pada penurunan symptom psikopatologi kepada aliran psikologi positif yang berfokus pada aspek-aspek positif manusia, seperti kebahagiaan, kesejahteraan (well-being), dan pertumbuhan atau kemajuan pribadi (flourishing).

Pergeseran fokus tersebut memicu para ahli untuk mengembangkan berbagai jenis intervensi baru yang tidak hanya berfokus untuk menghilangkan masalah saja, namun juga sekaligus untuk membuat hidup individu menjadi lebih bahagia dan bermakna.

Nah, salah satu variabel dalam bidang psikologi positif yang telah ditemukan berkaitan erat dengan beberapa aspek well-being dan kesehatan mental adalah rasa syukur atau gratitude (Watkins, 2014).

Penelitian tentang intervensi klinis berbasis gratitude telah menunjukkan hasil yang menjanjikan dalam mengembangkan fungsi positif kehidupan dan well-being, serta menangani masalah-masalah psikologis, melebihi variabel-variabel seperti optimisme, harapan, dan belas kasihan atau compassion (Emmons & McCullough, 2013).

Secara spesifik, gratitude telah diteliti secara ilmiah dari sudut pandang aspek emosi individu dengan meminta mereka untuk mengumpulkan rasa syukur tersebut secara sadar melalui tugas gratitude journaling (Emmons & McCullough, 2003).

Sebagian besar penelitian yang mengkaji intervensi gratitude melibatkan partisipan penelitiannya untuk mengingat kembali berbagai peristiwa kehidupan mereka di masa lalu (memory recollection) yang dapat memicu kondisi rasa syukur.

Literatur telah menunjukkan bahwa kondisi kesehatan dan mood seseorang dapat membaik ketika kondisi rasa syukur dipicu dengan cara tersebut.

Dengan seabreg fakta manfaat gratitude yang di atas, sudahkah kamu mulai tertarik untuk berlatih terampil menerapkan the power of syukur dalam menjalani hidup keseharian, namun bingung bagaimana memulainya?

Atau kalian sudah melakukan dan ingin berbagi kesan juga moment bersyukur dalam hidup terutama selama tahun 2021 ini?

Yuk bersama-sama kita bergabung dalam kegiatan refleksi akhir tahun AD Familia Indonesia “GRATITUDE” yang akan diadakan pada Kamis, 30 Desember 2021 Pukul 19.00 – 21.00 WIB.

Link Pendaftaran: bit.ly/DaftarRefleksiAkhirTahunAFI
Biaya kontribusi: 25.000 atau gunakan Free Voucher Refleksi Akhir Tahun
Silahkan mempersiapkan catatan hidup bagi para sahabat yang akan bergabung.

Sampai jumpa!
Membuat gratitude journal alias jurnal yang diisi dengan hal-hal yang kamu syukuri dalam hidup. (sinse_novi)

You may also like

Leave a Comment