Home Opini Belajar dari Banyak Keteladanan Sopir Taksi Blue Bird Tono Arya Halomoan

Belajar dari Banyak Keteladanan Sopir Taksi Blue Bird Tono Arya Halomoan

by Slyika

Hanya sekitar 30 menit bersama Tono Arya Halomoan di taksi Blue Bird yang dikemudikannya. Meski sebentar, namun saya mendapat banyak keteladanan dari pria 39 tahun yang belum menikah tersebut.

Semua itu saya rasakan pada Senin (12/12/22) subuh kemarin. Berawal dari saya menaiki taksi yang dikemudikan Tono di Hotel Mercure Jakarta Cikini menuju terminal 2D Bandara Soekarno-Hatta Tangerang, Banten.

Begitu saya duduk di taksi itu, Tono dengan ramah menyapa. “Selamat pagi bapak. Mohon dicek ulang barang-barang bawaan bapak. Jangan sampai ada yang kelupaan,” pesan pria yang berasal dari Dolok Sanggul, Kabupaten Humbang Hasundutan, Provinsi Sumatra Utara itu.

Sepanjang perjalanan kami ngobrol. Saya tertarik dengan pribadi Tono yang lama merawat ibunya setelah terjatuh dan sakit kanker otak.

“ALLAH lebih sayang kepada ibu saya, sehingga sekitar sembilan bulan lalu beliau meninggal. Saya sangat kehilangan,” ujar anak kedua dari tiga bersaudara itu.

Ketika itu sambil merawat ibunya, Tono bekerja di bisnis keluarga yang mengumpulkan limbah besi dan tembaga  empat bulan terakhir dia memutuskan jadi sopir taksi Blue Bird.

“Meski saya baru sebentar jadi sopir taksi, suka dukanya sudah banyak. Senang melayani penumpang yang ramah dan berkenan diajak ngobrol seperti bapak. Sehingga tidak terasa di sepanjang perjalanan. Saya sedih saat ada penumpang yang minta diantar ke beberapa tempat. Setelah itu kabur dan tidak membayar ongkos taksinya. Waktu itu harga di argo meternya Rp470 ribu. Meski kecewa langsung saya ikhlaskan. Saya yakin ALLAH akan menggantinya dengan yang lebih banyak dan berkah,” kata pengemudi taksi nomor lambung PHM 808 itu penuh keyakinan.

Bantu Dua Sopir

Saat sedang antre di gerbang pintu keluar tol Cengkareng dekat Bandara Soekarno-Hatta, tiba-tiba ada sopir taksi Blue Bird yang menghampiri Tono untuk meminjam kartu tolnya. Dia langsung memberikannya.

Setelah menerima kembali kartu itu, Tono melihat di barisan sebelahnya ada mobil yang berhenti karena kartu tolnya bermasalah.

Dia spontan keluar dari mobilnya untuk membantu dengan menempelkan kartu tolnya ke kotak di dekat mobil itu sehingga palang pintunya terbuka dan mobil itu bisa jalan.

“Kasihan kedua pengemudi itu. Kartu tolnya bermasalah. Akibatnya menimbulkan antre panjang di belakangnya,” kata Tono yang pool taksinya di daerah Palmerah Selatan, Jakarta Barat.

Apakah Tono kenal sama kedua sopir yang dibantunya? “Saya tidak mengenal mereka, termasuk sopir Blue Bird itu. Begitu mereka butuh bantuan, langsung saya berikan,” ungkap Tono.

Rugikah Tono dengan memberikan bantuan tersebut? Untuk dua mobil yang menggunakan kartu tolnya, dia harus kehilangan Rp16 ribu. Jumlah yang cukup besar buat seorang sopir taksi.

“Saya sama sekali tidak merasa rugi. Malah untung karena bisa membantu orang yang sedang kesulitan. Meski mereka tidak saya kenal. Insya ALLAH gantinya lebih banyak,” ucapnya optimis.

Kaget Terima Uang Lebih dan Buku

Begitu tiba di terminal 2D Bandara Soekarno-Hatta, Tono langsung turun dari mobilnya. Setengah berlari mengambil troli buat barang-barang saya.

“Tolong bapak cek lagi barang-barang bawaan bapak. Jangan sampai ada yang tertinggal,” tutur Tono sambil ikut mengecek ulang ke dalam mobilnya.

Sebagai apresiasi dan ucapan terima kasih kepada sopir yang memiliki Nomor Induk Pegawai 00291710 itu, uang lebih yang saya berikan beberapa kali lipat dari bantuannya kepada dua pengemudi di gerbang tol Cengkareng. Dia kaget menerimanya.

Belum hilang rasa kagetnya, saya memberikan dua buku super best seller dari buku Trilogi The Power of Silaturahim kepadanya.

Kedua buku itu berjudul “Humanisme Silaturahim Menembus Batas: Kisah Inspiratif Persahabatan Aqua Dwipayana-Ventje Suardana (Satu Kesamaan Yang Mampu Mengatasi Sejuta Perbedaan)” serta “Berkarya dan Peduli Sosial Gaya Generasi Milenial: Kisah Inspiratif Dua Bersaudara Alira-Savero Dwipayana Bergiat untuk Sesama”.

“Banyak sekali pak uangnya. Buku ini buat saya? Makasih banyak pak untuk semua pemberiannya. Selamat jalan. Semoga bapak selamat sampai tujuan. Aamiin…,” pungkas Tono.

Kepada Tono saya mengucapkan terima kasih banyak untuk semua pembelajaran keteladannya. Sambil berpesan agar terus berbuat baik kepada sesama tanpa pamrih.

Kelebihan uang yang saya berikan, juga untuk menambah keyakinan Tono bahwa TUHAN langsung membalas kebaikan seseorang dengan jumlah yang berlipat-lipat. Waktunya juga tidak terlalu lama dari bantuan yang diberikannya.

Semoga semua kebaikan Tono terus menular kepada banyak orang. Aamiin ya robbal aalamiin…

Dari lantai 35 Hotel The Westin Pakuwon Mall Surabaya sambil menikmati cuaca yang cerah, saya ucapkan selamat berusaha secara optimal untuk berbuat baik kepada sesama. Salam hormat buat keluarga.

Dr Aqua Dwipayana
Pakar Komunikasi dan Motivator Nasional

 

You may also like

Leave a Comment